PemiluUpdate

PKS Selalu menang

Pada pemilu 2009 PKS akan memenangkan pemilu di Jakarta dengat target suara 51 persen. Dan pada tahun 2012, PKS bertekad mendudukan kadernya di kursi gubernur.

» Jangan tertipu iklan politik

Friday, July 24, 2009

BPK RI: Laporan Keuangan MPR Tak Ada Penyimpangan

“Kami mengucapkan terima kasih kepada BPK yang terus mengawasi, memeriksa, membimbing, mengoreksi dan mendorong agar seluruh lembaga negara, termasuk di dalamnya MPR,” katanya.
PK-Sejahtera Online: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI hari ini, Kamis(23/7), menyerahkan laporan hasil pemeriksaan keuangan lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Hasil pemeriksaan tersebut menyimpulkan tidak ada penyimpangan dalam penggunaan keuangan pada tahun 2008 atau Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Ketua MPR Dr Hidayat Nur Wahid menyatakan, status ini baru pada tahun ini tercapai, sebelumnya MPR hanya mendapat status Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

“Alhamdulillah, syukur kepada Allah atas anugerah ini. Semoga hasil pemeriksaan ini bisa menjadi inspirasi bagi kami sendiri dan lembaga negara lain agar menghadirkan perilaku laporan keuangan yang betul-betul sesuai dengan aturan perundang-undangan,” kata Hidayat usai menerima hasil laporan keuangan dari Pembina Utama III BPK Baharuddin Aritonang di Nusantara IV MPR/ DPR, Senayan Jakarta. Hadir dalam penyerahan hasil pemeriksaan laporan keuangan MPR itu para Auditor BPK , Wakil Ketua MPR HM Aksa Mahmud, Sesjen MPR Rahimullah serta pejabat MPR lainnya.

Hidayat menambahkan, ini adalah bagian dari komitmen kita semua untuk menegakkan hukum, komitmen untuk menghadirkan good and clean government dan MPR mendukung penuh semua upaya untuk menghadirkannya.“Kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan di BPK yang terus mengawasi, memeriksa, membimbing, mengoreksi dan mendorong agar seluruh lembaga negara, termasuk di dalamnya MPR, betul-betul dapat melaksanakan amanat konstitusi dan mengisi reformasi,” katanya.

Sejak awal, kata Hidayat, dalam menyelenggarakan keuangan MPR selalu menekankan kepada upaya taat pada hukum, dimana penggunaan keuangan harus sesuai dengan amanat perundang-undangan. Yang kedua, prinsip keuangan MPR adalah adanya efisiensi sehingga tidak ada penggunaan keuangan negara yang berlebihan dan melakukan penghematan. Ketiga adalah prinsip transparansi.

“Demokrasi tidak identik dengan korupsi , politik tidak identik dengan yang kotor. Karena ternyata MPR bisa menghadirkan penyelenggaraan keuangan negara dalam kegiatan politik dengan cara-cara yang tidak koruptif dan wajar tanpa pengecualian,” kata HIdayat.

Hidayat mengatakan, hadirnya demokrasi adalah untuk mensejahterakan rakyat. Kesejahteraan akan muncul apabila anggaran negara dipergunakan sesuai dengan peruntukannya, tidak terjadi korupsi di dalamnya, sehingga kemudian akan banyak lagi anggaran negara yang bisa dibelanjakan untuk kepentingan rakyat .Hidayat berharap agar hasil pemeriksaan ini dapat mendatangkan spirit bahwa berdemokrasi secara bersih bisa dilakukan. Demokrasi bersih dengan menghadirkan wajar tanpa pengecualian juga bisa dihadirkan.“Agar sekali lagi Indonesia bisa merealisasikan tujuan mengapa Indonesia dilahirkan yakni menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya. (higgi)


Hidayat: Sangat Bijak Berhenti Kaitkan Terorisme dengan Islam

"Justru terorisme yang menjadi korbannya lebih banyak adalah umat Islam," pungkasnya.


Jakarta - Ketua MPR Hidayat Nur Wahid meminta semua kalangan tidak terus-menerus mengaitkan terorisme dengan Islam. Karena terorisme diharamkan oleh semua agama.

"Terorisme diharamkan ajaran agama mana pun. Sangat bijak berhenti mengaitkan terorisme dengan umat Islam," ujar Hidayat, di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Kamis (23/7/2009).

Menurut Hidayat, terorisme juga tidak hanya terjadi di Indonesia. Yang terpenting, pemboman di sejumlah negara di dunia tidak terkait Islam dan agama mana pun.

"Masih banyak pengeboman di negara lain di dunia yang tidak terkait dengan umat Islam. Di Oklahoma, di Mesir, di Yemen, sama sekali tidak terkait dengan umat Islam," kata Hidayat.

Selanjutnya, Hidayat menyampaikan bahwa korban terorisme justru lebih banyak umat Islam. "Justru terorisme yang menjadi korbannya lebih banyak adalah umat Islam," pungkasnya.






Hidayat: Kita Tunggu Saja Nanti

"Saya dan semua mengetahui bahwa semua mengenai kabinet menunggu hasil Pilpres,"
Jakarta - Anggota Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera, merangkap Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, enggan mengatakan kesiapannya menjadi menteri SBY. Hidayat memilih menunggu kepastian dari SBY.

"Terlalu dini untuk mengatakan siap atau tidak siap. Kita tunggu saja nanti," ujar Hidayat, saat dikonfirmasi wartawan mengenai kemajuan tawaran kabinet SBY, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/7/2009).

Menurut Hidayat, dirinya dan semua kandidat menteri SBY hingga saat ini masih menunggu hasil perhitungan resmi KPU. Setelah dipastikan kemenangan SBY tentu saja nasib Hidayat semakin jelas.

"Saya dan semua mengetahui bahwa semua mengenai kabinet menunggu hasil Pilpres," kata Hidayat yang tampak rapi mengenakan setelan jas hitam dan berpeci ini.

Terakhir, Hidayat menyerahkan semua keputusan kepada SBY, mau diambil atau tidak sebagai menteri. "Secara prinsip kita serahkan semuanya kepada Pak SBY, apabila menang nanti," pungkasnya.

Friday, April 3, 2009

PKS Berjuang Sampai Akhir

Detik-detik menjelang hari pencontrengan segera tiba. Semua Partai semakin meningkatkan intensitas geraknya di sisa-sisa waktu tersebut. Delapan kursi yang menjadi target capaian DPD PKS Bangka menjadi sebuah mimpi yang menggerakkan segenap kekuatan para kader Bangka untuk semakin bergerak hingga tetes keringat terakhir.

Direct sellling semakin intens. Beberapa desa yg belum disinggahi terus dikejar. Rusydi Rani sebagai Ketua DPD PKS Bangka terus menyemangati dan turun bersama kader menemui masyarakat.

Disamping direct selling, Iklan di radio dan televisi lokal juga terus dipasang dengan materi yg semakin menggigit. Jika Pemilu yg lalu hanya meraih 2 kursi maka Pemilu sekarang harus 8 Kursi. Sisa waktu Pemilu ini adalah sisa waktu untuk sebuah sentuhan kemenangan.





PKS: Selain Capres, Lihat Calegnya Juga

Jangan cuma lihat siapa capresnya, tapi lihat juga siapa caleg yang diusung oleh partainya. Masyarakat jangan terpaku pada sosok capres yang ditampilkan pada iklan. Demikian disampaikan Hidayat Nur Wahid saat kampanye PKS di Lapangan Merdeka Pariaman, Sumatera Barat (1/4).


Memperhatikan siapa calegnya, track recordnya, asal usulnya, sangatlah penting untuk menentukan kualitas parlemen Indonesia ini 5 tahun ke depan. Kalau tidak maka parlemen Indonesia ini akan dipenuhi oleh politikus-politikus busuk yang terus menggerogoti uang negara dan tidak akan pernah memikirkan nasib rakyat kecil.

Indonesia membutuhkan politisi-politisi bermartabat yang bisa menjaga harga dirinya sendiri dan harga diri bangsa ini. Bagaimana mungkin seorang politisi yang kerjanya korup, main perempuan, terkena kasus suap, kasus moral yang tidak bisa menjaga harga dirinya sendiri akan bisa menjaga harga diri bangsa ini. Jangan terlena dengan rayuan-rayuan gombalnya yang hanya manis di mulut tetapi penuh dengan kemunafikan.

Saatnya masyarakat harus disadarkan bahwa sudah terlalu lama bangsa ini dilanda kesengsaraan, kemiskinan, kebodohan yang diakibatkan oleh ulah anak bangsa ini sendiri yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat harus benar-benar cerdas dan jeli melihat siapa caleg yang diusung oleh partai tertentu. Jangan hanya karena fanatik kepada partainya kemudian lupa melihat siapa caleg yang diusungnya padahal caleg tersebut bermasalah.


Anis Yakin PKS Pasti Menang

"Jadi kita mempunyai tujuan membersihkan DPR dari para koruptor, dan tujuan mulia adalah mengharumkan kembali nama Sulsel," tegas Anis.

INILAH.COM, Selayar - PKS percaya diri akan mendapatkan perolehan suara yang signifikan di Pemilu 2009. Sekjen PKS Anis Matta sudah mencium bau kemenangan PKS dalam orasinya di Kepulauan Selayar, Sulsel.

"Sebelum kapal saya berlabuh, “saya mencium bau kemenangan di Selayar," kata Anis yang disambut tepuk tangan massa PKS yang hadir dalam kampanye di lapangan Pemuda, Kecamatan Benteng, Selayar, Jumat (3/4).

Anis yang juga anggota DPR ini kembali mengatakan bahwa PKS akan mengangkat nama baik Sulawesi Selatan di Senayan, yang terpuruk belakangan ini karena masalah korupsi. Sebab, dari 9 anggota DPR yang korupsi, empat di antaranya berasal dari Sulsel.

"Jadi kita mempunyai tujuan membersihkan DPR dari para koruptor, dan tujuan mulia adalah mengharumkan kembali nama Sulsel," tegas Anis.

Anis melanjutkan, dulu ada nama-nama orang Sulsel yang membuat kita bangga karena terkenal di belahan dunia lain, yaitu Syekh Yusuf Al-Makassary yang dikenal sampai ke Afrika Selatan. Selain itu, Sulsel juga memiliki seorang profesor yang pintar, yakni BJ Habibie.

"Kita juga memiliki jenderal pemberani namanya Jendral Yusuf, sehingga orang di luar mengatakan orang Sulsel memang pemberani. Tapi dalam waktu lima tahun terakhir, tiba-tiba Sulsel menyumbangkan koruptor terbanyak di DPR, dan orang-orang mengatakan orang-orang Sulsel itu koruptor," papar Anis.

Karenanya, Anis meminta agar seluruh masyarakat Selayar untuk mendukung caleg-caleg PKS dengan memilihnya untuk menciptakan DPR bersih. Juga mereformasi DPR untuk mengharumkan kembali nama Sulsel.

Kampanye PKS di lapangan Pemuda, Benteng Selayar, berlangsung meriah dan dipadati ribuan pendukungnya. Mereka datang dari kecamatan-kecamatan yang ada di daratan Selayar, juga ada yang datang dengan perahu dari pulau-pulau kecil di sekitar Selayar. [ana]



Caleg PKS Bersih-bersih Sampah dan Selokan

Para caleg memasuki lorong-lorong terminal dan pasar. Mereka memunguti sampah yang berserakan di jalan-jalan dan selokan, kemudian memasukkannya ke dalam gerobak sampah.

PK-Sejahtera Online: Menutup massa kampanye di Kota Madya Jakarta Selatan, PKS menggelar aksi bersih-bersih sampah. Aksi di gelar di pasar dan terminal Pasar Minggu, (3/4).

Sejak pukul 08.00, para caleg PKS DPRD DKI Jakarta daerah pemilihan Jakarta Selatan telah berkumpul di terminal Pasar Minggu. Mereka membawa alat-alat kebersihan seperti gerobak sampah, sapu lidi, sapu ijuk, serokan, kantong plastik dan sarung tangan.

Para caleg bersama dengan puluhan kader PKS lainnya, memasuki lorong-lorong terminal dan pasar. Mereka memunguti sampah yang berserakan di jalan-jalan dan selokan, kemudian memasukkannya ke dalam gerobak sampah.

Usai melakukan aksi bersih-bersih, para caleg PKS melakukan sosialisasi di pasar dan terminal Pasar Minggu. Para calon anggota dewan tersebut, naik turun bis untuk berorasi dan menyampaikan visi misi. Mereka juga membagikan brosur yang berisi profil para caleg.

Menurut Ketua DPD PKS Jaksel Drs. Khoiruddin, M.Si, acara ini sebagai bentuk kepedulian PKS terhadap masyarakat khususnya para pedagang yang setiap hari berkecimpung di sekitar pasar dan terminal.

Lebih lanjut Caleg PKS nomor urut 2 DPRD DKI Jakarta daerah permilihan Jakarta Selatan ini, mengatakan, selain untuk menghadirkan lingkungan yang bersih, aksi ini juga merupakan simbol bahwa PKS ingin menghadirkan pemerintahan yang bersih.

“Kita ingin membersihkan parlemen dari politisi busuk. Tidak layak politisi kotor masuk ke senayan, karena hanya menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat kepada wakil rakyat,” cetusnya. (adine)



PKS ALL OUT

Kampanye putaran akhir ini sebagai wujud keseriusan PKS untuk mencapai target yang dicanangkan secara nasional 20%.


PK-Sejahtera Online: Masa kampanye yang dibagi menjadi 2 putaran benar-benar dimaksimalkan oleh seluruh kontestan Pemilu 2009. Kampanye terbuka yang dilaksanakan mulai tanggal 16 Maret sampai 5 April 2009 digunakan untuk show force kekuatan masing-masing Partai kepada masyarakat.

Kota Surabaya, sebagai barometer politik di provinsi Jawa Timur dan menjadi kota sentral di Indonesia Timur juga tidak pernah luput dari agenda-agenda kampanye terbuka kontestan Pemilu 2009.

Hampir seluruh partai politik peserta Pemilu memanfaatkan jadwal kampanyenya di Surabaya dengan berbagai acara yang menarik massa. PKS, yang mendapatkan jatah 2 kali kampanye terbuka, yaitu tanggal 25 Maret dan 5 April, juga berusaha memaksimalkan jadwal tersebut sebaik mungkin.


Kampanye nasional PKS Jawa Timur putaran kedua di kota Surabaya, sekaligus bertepatan dengan akhir masa kampanye pada tanggal 5 April 2009 yang akan dilaksanakan di stadion gelora 10 November Tambaksari rencananya akan dipadati oleh Puluhan Ribu kader dan simpatisan PKS Jawa Timur.

Acara ini rencananya akan diselenggarakan pukul 08.00 sampai pukul 12 siang. Acara ini akan dikemas dengan berbagai acara hiburan serta orasi politik. Beberapa Jurkam yang akan mengisi orasi politik di acara kampanye nasional PKS Jawa Timur ini antara lain DR. H.M. Hidayat Nur Wahid, MA (ketua MPR-RI), H.Ir.Sigit Sosiantomo (ketua Wilda Jatim Bali sekaligus caleg no 1 DPR-RI Dapil Surabaya-Sidoarjo) serta Ja`far Tri kuswahyono, ST. (Ketua DPW PKS Jawa Timur).

Sebelumnya, mulai pukul 07.00 pagi, massa akan diberangkatkan secara serentak dari 10 titik di kota Surabaya dan Sidoarjo. Mereka akan memadati seluruh bagian di dalam Stadion Tambaksari Surabaya. Berbagai acara sudah disiapkan oleh panitia untuk menghibur massa yang datang. Kampanye nasional yang bertema : dukung PKS untuk DPR bersih, akan menjadi isu sentral yang diangkat yang akan melibatkan puluhan ribu massa ini.

BAND GIGI akan datang sebagai Bintang Tamu untuk turut memeriahkan pelaksanaan kampanye nasional PKS Jawa Timur ini. Selain akan dihibur dengan GIGI Band, beberapa klub nasyid lokal juga akan memeriahkan acara kampanye nasional ini.

“Kampanye putaran akhir ini sebagai wujud keseriusan PKS untuk mencapai target yang dicanangkan secara nasional 20%. Sedangkan untuk jawa Timur sendiri, PKS mentargetkan dapat meraih 15% kursi DPRD Jatim dan 200 kursi DPRD kabupaten Kota Se-Jawa Timur,” ujar Yusuf Rohana, ketua TPPW PKS Jatim.

“Dalam kampanye nanti, PKS akan menyediakan tempat penitipan anak. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak yang mungkin dibawa oleh orangtuanya tetap aman. Tempat penitipan anak akan ditempatkan di lapangan Mandu tambak Sari Surabaya,” pungkas Yusuf. (pks jatim)

Tuesday, March 31, 2009

Terbukti PKS Kuasai Jakarta?

Survei yang dilakukan di Daerah Pemilihan DKI Jakarta I, II, dan III itu mengungkap kekuatan PKS hanya 12,7%. Gabungan tiga dapil di DKI Jakarta, PKS hanya memperoleh 12,7%,” ujar peneilit LSI, Burhanudin Muhtadi.

Apakah hasil survei itu adalah kenyataan yang sebenarnya? Nanti dulu. Realitas bahwa banyak lembaga survei bayaran yang bekerja sesuai perintah siapa yang membayarnya juga harus dicermati. Jadi tidak mesti kalau hasil survei LSI bahwa kekuatan PKS di DKI hanya 12,7 % lantas itulah realitasnya.

Banyak kepentingan saat ini yang bermain termasuk juga kepentingan lembaga-lembaga survei dalam membentuk opini masyarakat. Beberapa hal yang jelas adalah bahwa PKS mampu membawa massa yang sangat besar pada kampanye di GBK, padahal PKS tidak membayar massa yang hadir tersebut.

Realitas lain adalah bahwa PKS memenangkan pilkada Gubernur beberapa waktu lalu, juga suatu bukti bahwa semua partai dan kelompok ingin mengalahkan PKS. Tetapi tetap tidak bisa walaupun semuanya bersatu. Ini suatu bukti bahwa PKS telah menguasai Jakarta dan tentu saja harapan ketua DPW PKS bahwa suara PKS di Jakarta nanti 51% akan terwujud.

Anis: SBY Bisa Untungkan PKS

INILAH.COM, Jakarta - Kian meningkatnya popularitas SBY dalam berbagai survei, ternyata tidak hanya menguntungkan Partai Demokrat (PD). Tapi juga PKS. Hal itu akan terbukti jika PKS mengusung Ketua Dewan Pembina PD itu sebagai calon presiden.

Menurut Sekjen PKS, Anis Matta, tidak tertandinginya eletabilitas SBY tidak hanya terangkum dalam berbagai survei lembaga independen. Survei yang dilakukan di internal PKS juga memperlihatkan hal yang tidak jauh berbeda. Keinginan kader PKS dalam survei internal itu, ujar dia, akan dijadikan referensi bagi Majelis syuro PKS dalam mementukan koalisi dan capres nantinya.

"Iya memang menurut hasil survei demikian. Itu (elektabilitas SBY) jelas menjadi bahan pertimbangan PKS. Tingginya elektabilitas SBY, bisa memberikan keuntungan bagi PKS. Karena PKS ingin sukses pula pada pemilu presiden, apalagi berdasarkan rekaman kader di daerah-daerah kecenderungannya kesana (SBY)," jelas Anis.

Mengenai pertemuan ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin dengan SBY beberapa waktu lalu, dijelaskan Anis, hanya sebatas penjajakan kemungkinan berkoalisi kembali. "Penjajakan itu dilakukan untuk melihat apakah koalisi yang udah ada bisa dilanjutkan," kata Sekretaris Majelis Syuro ini.

Terkait 8 cawapres PKS, Anis mengatakan, tidak hanya diperuntukkan bagi SBY semata, tapi juga bagi PKS untuk ditawarkan ke parpol lainnya. Sebab, 8 tokoh PKS yang dinominasikan tersebut, diproyeksikan untuk merebut posisi presiden dan wakil presiden. [jib]

PKS Rangkul Semua Pihak

Menjelang pelaksanaan pemilu 2009, suasana kampanye tidak hanya dirasakan di Indonesia. Suasana serupa juga sangat terasa ketika PKS Jerman mengadakan acara open house di Hannover.

Saat open house pada Minggu (22/03), PKS terbukti bisa merangkul semua pihak, terlihat dari antusiasme berbagai warna warni kalangan, dari mulai nenek-nenek, ibu, bapak, pemuda pemudi, muslim Jerman hingga warga nasrani dan etnis keturunan.

Antusiasme peserta sangat terlihat ketika pembicara membawakan tentang platform PKS, panitia pun sangat kreatif memanfaatkan peluang, tidak ada sudut ruangan kecuali di sana ada poster PKS, nomor Delapan, Arena Multimedia PKS. "Wah Notebook dan Apple dimana-mana, kalian sedang bermultimedia?", begitu komentar seorang muslim Jerman

Acara ini terbagi kedalam tiga sesi, acara itu berlangsung dari pukul 12:00 sampai 18:00. Setiap dua jam pembicara menyampaikan platform PKS dan dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab. Setiap sesi diselingi sajian kuliner warna-warni pula yaitu; nasi kuning, syomay putih, mie bakso ayam bersayur hijau-hijau.

Acara ini ditutup dengan pesan yang sangat indah dan bijak, “Jika Anda ragu dengan kami, maka pelajari kami. Jika Anda simpatik dengan kami, maka dukunglah kami, Jika Anda setuju dengan kami, maka bergabunglah dengan kami. Dan jika Anda membenci kami, maka kami akan tetap memperjuangkan hak Anda.”

FPKS Minta 'Kambing Hitam' Tragedi Situ Gintung Dipidanakan

Jakarta - Fraksi PKS di DPR meminta agar penegak hukum mengusut tragedi Situ Gintung. Pihak yang bertanggungjawab atas peristiwa itu pun mesti dipidanakan.

"Saya kira mencari-cari siapa yang bertanggungjawab atas terjadinya musibah itu merupakan bentuk tanggung jawab. Salah jika kita tidak mencari 'kambing hitam'. Kita ingin mendidik bangsa ini sebagai bangsa yang bertanggungjawab," jelas anggota FPKS DPR, DH Al Yusni.

Hal ini disampaikannya dalam siaran pers yang diterima detikcom, Selasa (31/3/2009).

Menurut dia, sesuai UU No 24 tahun 2007 pasal 75 jelas-jelas disebutkan bahwa setiap orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan terjadinya bencana bisa dipidana minimal 3 tahun dan maksimal 6 tahun.

"Kita tahu tanggul itu sudah berusia 70 tahun lebih. Terlebih ada dugaan isyarat rusaknya tanggul itu pernah disampaikan ke pihak berwenang. Jika itu benar, pihak berwenang bisa dipidanakan. Mereka telah lalai," urainya.

Dia mengakui, memang mempidanakan seseorang atau sejumlah pihak atas kasus bencana alam di Indonesia sangat langka.

"Tapi kita harus memulainya sehingga bencana-bencana yang murni human error dapat diminimalisir," tutupnya.

Target PKS Tak Terpengaruh Fitnah

PKS optimistis mencapai target 20 persen suara pada Pemilu Legislatif 9 April 2009 mendatang. Berita miring atau kejadian yang menimpa kadernya akhir-akhir ini tidak akan mengurangi perolehan suara.
Presiden PKS Tifatul Sembiring yang tampil sebagai juru kampanye (Jurkam) pada kampanye akbar PKS di Jambi, Rabu (25/3) mengatakan, akhir-akhir ini banyak pihak yang diduga mencoba menfitnah dan memojokkan kader PKS, namun itu diyakini tidak akan mempengaruhi atau mengurangi perolehan suara pada Pemilu Legislatif mendatang.
"Caleg dan kader PKS di sejumlah daerah, termasuk di Provinsi Jambi tidak luput dari korban fitnah, karena setelah diuji dan dicek kebenarannnya, tuduhan yang dilontarkan tidak terbukti sama sekali," katanya.
Tuduhan yang dilontarkan mulai dari perbuatan melanggar hukum dan berbuat maksiat, seperti menerima suap, memperkosa, berbuat mesum dan lainnya, ternyata semua itu tidak terbukti. Tifatul mengatakan, partai yang dipimpinnya selalu memilih orang-orang yang berakhlak, jujur, dan beriman untuk tampil atau duduk di lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Dalam orasinya ia juga menyerukan simpatisan untuk tidak Golput, dan menggunakan hak pilihnya sebaik mungkin, supaya wakil rakyat yang dipilihnya nanti benar-benar peduli dan memperhatikan nasib masyarakat kecil. Dalam penjaringan kadernya, PKS juga sangat ketat, dan tidak akan menempatkan preman, orang yang tidak bermoral dan berjiwa korupsi, karena nantinya akan merugikan masyarakat.
"Untuk itu pilihlan kader atau caleg dari PKS, karena mereka semua orang-orang yang bersih dan jujur, serta anti korupsi, kolusi dan nepotisme," kata Tifatul Sembiring.
Kampanye akbar PKS yang berlangsung di lapangan KONI Kota Jambi itu diikuti sekitar 7.000 lebih simpatisan, saat menuju ke lokasi kampanye, ribuan massa pendukung menggunakan sepeda motor.

Kampanye PKS Luar Biasa

Apabila tahun 2009 ini pendidikan masih bayar, maka seluruh wakil rakyat PKS yang ada di DPRD Kota, Kabupaten, Provinsi dan Pusat akan menelusuri hal tersebut guna mencari siapa yang "bermain-main" atau telah mengkorupsi biaya pendidikan

PK-Sejahtera Online: Kampanye PKS Kota Tangerang putaran terakhir (29/03) luar biasa. Sekitar delapan ribu Kader dan simpatisan PKS memutihkan lapangan Rawa Kambing Karang Tengah. Massa yang mulai berdatangan sejak pukul 08.00 pagi, langsung memadati lapangan yang tepat dipinggir jalan raya Ciledug Tangerang.Kontan saja lapangan bola tersebut, tidak cukup menampung jumlah massa yang sangatbanyak menyemut di lapangan bahkan membludak sampai ke pinggir lapangan..

Dalam kampanye terakhir ini, orasi politik disampaikan oleh para Caleg-caleg DPR RI dari PKS. Diantaranya Jazuli Juwaini, Yoyoh Yusroh, Indra, dan Warsito, Ph.D. Adapun panasnya terik mentari, dikalahkan oleh hiburan dari tim nasyid Al Izza, tim musik MG 16 pimpinan artis Anneke Putri dan Musisi jalanan Haji Mencong Ciledug Tangerang.

Dalam orasinya politiknya politikus PKS Jazuli juwaini menyinggung tentang kondisi alam Indonesia yang kaya raya, namun masyarakatnya miskin-miskin. Indonesia memproduksi sekitar 950.000 barel minyak perhari, namun minyaknya masih mahal. Pendidikan di Indonesia masih mahal, biaya kesehatan tak terjangkau rakyat miskin. Karena kebutuhan hidup selalu meningkat sedangkan pendapatan tak seimbang, maka setiap tahun jumlah masyarakat miskin semakin bertambah.

Lebih jauh Politikus PKS yang juga mahir berbahasa arab ini membeberkan APBN Indonesia 2009 yang besarnya luar biasa berjumlah 1.035 trilyun rupiah. Dari jumlah tersebut 215 trilyunnya adalah anggaran pendidikan. Karenanya menurut Jazuli, "Apabila tahun 2009 ini pendidikan masih bayar, maka seluruh wakil rakyat PKS yang ada di DPRD Kota, Kabupaten, Provinsi dan Pusat akan menelusuri hal tersebut guna mencari siapa yang "bermain-main" atau telah mengkorupsi biaya pendidikan". Jazuli menambahkan, selain memperjuangkan pendidikan gratis fokus PKS dalam kabinet Indonesia berikutnya adalah memperjuangkan biaya kesehatan gratis bagi rakyat miskin.

Sementara itu, Yoyoh Yusroh menyoroti sigapnya kepanduan PKS yang telah ambil bagian dalam membantu korban musibah jebolnya tanggul Situ Gintung Cirende Tangerang Banten. Menurut salah satu politisi perempuan PKS ini "Sigapnya tim kepanduan PKS dalam musibah Situ Gintung adalah bukti bahwa PKS hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia untuk melayani, meringankan beban sesama dan menjadi pelayan bagi ummat".

Selain itu Yoyoh bersyukur bahwa 10 tahun PKS hadir di parlement baik DPR RI, Provinsi dan daerah, belum satupun kader PKS yang melakukan praktik korupsi. Belum ada satupun anggota DPR RI dari PKS yang menyelip uang rakyat. "Saya berharap agar seluruh simpatisan dan kader PKS ikut mengawasi kinerja wakil-wakil rakyat dari PKS".

Monday, March 30, 2009

PKS Tolak Politisi Busuk!

NILAH.COM, Jakarta - Meruyaknya kasus korupsi yang melibatkan para politisi anggota DPR menjadi keprihatinan PKS. Masyarakat diingatkan untuk hati-hati memilih caleg dan tidak membiarkan politisi busuk duduk di kursi parlemen.

"Jangan sampai politisi busuk dan koruptor menduduki lagi DPR, kita tidak rela," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring saat berorasi dalam kampanye akbar PKS di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (30/3).

Tifatul menjelaskan, partai politik merupakan lembaga pengkaderan bagi para anggotanya. Bila sampah yang masuk maka keluar pun sampah. Dan sebaliknya, bila yang masuk emas maka keluar pun menjadi emas.

"Maka itu, sebelum memilih jangan lupa untuk memperhatikan partainya, lihat track recordnya. Ada orang bernama nabi malah ditanggkap KPK karena korupsi. Kita jangan sampai seperti itu," cetus Tifatul.

Dalam kesempatan itu, Tifatul kembali menegaskan, pertemuan di Hotel Four Season yang dihadiri anggota FPKS Rama Pratama telah dijelaskan KPK tidak ada hubungannya dengan penangkapan anggota DPR asal PAN Abdul Hadi Djamal.

"Saya mengajak seluruh rakyat untuk merubah nasib. Kita jangan sampai golput, bila banyak yang golput maka yang akan menduduki DPR adalah orang orang-orang yang mentalnya lemah. Kita ingin mengatakan kepada semua pihak kalau kita bermain fair play, kami tidak membeda-bedakan agama, ras dan suku," imbuhnya. [fir/dil]

SBY Merapat ke PKS, Ada Apa?

INILAH.COM, Jakarta – Tak ada rotan, akar pun jadi. Tak ada calon wapres pilihan pertama yang didambakan, pilihan kedua pun jadi. Itulah pragmatisme politik SBY, dan itu sah saja. Dan, pragmatisme itu dilakukan SBY dengan melirik Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dengan kemungkinan berpisahnya duet Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, pilihan SBY untuk meminang Hidayat Nur Wahid atau Hilmi Aminuddin sebagai cawapresnya, tampak sudah di depan mata. Meski, semua itu masih menunggu hasil pemilu.

Kemungkinan SBY menggaet politisi PKS sebagai cawapresnya, sangat terbuka. Jika JK jadi maju sebagai capres, maka SBY akan kehilangan cawapres terkuatnya. Mau tak mau, ia mencari wakil dari sosok sipil lainnya.

Dan, politisi PKS seperti Hidayat Nur Wahid atau Hilmi Aminuddin, berpeluang untuk digaetnya. Politisi PKS itu juga tak bakal menolak karena mereka masih melihat SBY sebagai capres paling populer dalam berbagai survei. Pertimbangannya sederhana: SBY sebagai incumbent, berpeluang menang meski elektabilitasnya cenderung stagnan.

Persoalannya, duet SBY-Hidayat atau SBY-Hilmi ini ditengarai akan membuat isu syairah Islam dan Islamisasi menggelayuti SBY kemanapun melangkah pergi. Tantangan religio-politik ini harus diatasi kubu SBY, jika mereka memiliki political skill yang memadai untuk soal ini.

Di kalangan publik, terutama simpatisan dan kader PKS, sudah beredar pesan pendek (SMS) SBY-PKS. Jangan kaget bila hari-hari ini menerima pesan singkat di ponsel: PKS Partaiku, SBY Presiden Pilihanku!

SMS tersebut memang tengah beredar di kalangan kader PKS, pasca pertemuan Ketua Dewan Syuro PKS, Hilmi Aminuddin dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, SBY.

Sinyal kemungkinan PKS berkoalisi dengan Partai Demokrat dan kembali mengusung SBY sebagai presiden memang disambut sangat antusias oleh kader dan simpatisan PKS. Dari sejumlah nama capres yang beredar, nama SBY memang paling favorit dalam survei internal yang dilakukan PKS.

Sebelumnya, para pembaca INILAH.COM dari kalangan PKS menyingkapkan melalui surat elektronik bahwa masalah ketidakpastian siapa capres yang akan didukung PKS memang sempat membuat bingung dan galau para konstituen.

Berbeda dengan para kader yang akan mematuhi semua keputusan partai --siapapun capres yang diusung-- simpatisan PKS sejatinya lebih bersifat kritis. Mereka bisa saja punya pilihan lain, ketika partai mencalonkan figur yang tidak mereka dukung. Ketika nama SBY kembali diusung oleh PKS, mereka mungkin merasa lega dan komit kembali memilih PKS. Benarkah demikian?

Analis politik Burhanudin Muhtadi MA melihat, swing voters dalam pemilu tahun ini, akan menentukan perolehan suara Partai Demokrat dan PKS. Jika sebagian besar swing voters lari ke Golkar atau Gerindra, peta politik bakal berubah. Atau jika swing voters itu lari ke golput, itu lebih menguntungkan parpol-parpol yang memiliki captive market dan pemilih tradisional.

Bagi PKS, pilihan untuk kembali merapat ke SBY, merupakan langkah yang realistis dan pragmatis, sekaligus aspiratif. “Selama PKS hanya jadi partai menengah, ia akan tahu diri. Persoalan jadi lain jika PKS ternyata meraih 20% suara. PKS pasti mengajukan capresnya sendiri,’’ kata Zulkieflimansyah, anggota DPR dari PKS.

Dengan kata lain, SBY merapat ke PKS atau PKS yang merapat SBY, lebih didesak oleh kebutuhan pragmatisme politik. SBY sudah melirik ke PKS, dan PKS merespon dengan silaturahmi politik Hilmi Aminudin ke Cikeas.

Pertanyaannya, apakah koalisi ini ampuh membendung koalisi ‘Golden Triangle’ yang disusung oleh Golkar, PDIP, dan PPP? Jangan lupa, masih ada kuda hitam dari Blok Perubahan dan Gerindra, yang bisa saja berkoalisi membentuk kekuatan tersendiri.

Agaknya, PKS dan Demokrat masih berusaha mencari tempat yang pas di tengah arus politik yang cenderung mampat dan saling jerat. [I4]

Kemenangan Itu Ada di Depan Mata

"Untuk itu PKS akan bertekad untuk memenangkan pemilu di DKI Jakarta dan kami yakin tanda kemenangan itu sudah terlihat dengan kehadiran kita semua."


PK-Sejahtera Online: Massa PKS terus berdatangan ke gelora bung karno senayan jakarta. Mereka tampak memadati tribun-tribun stadion. Bahkan melebihi dari kapasitas sehingga harus memenuhi area pinggir lapangan.

Massa PKS sangat bergembira saat grub band cokelat menggemparkan senayan dengan lagu lirik nya yaitu merah putih. Massa semakin riuh dan gema takbir terucap dari para massa PKS.

Selain grub band cokelat, turut hadir juga tokoh-tokoh nasional yaitu, gubernur jawa barat Ahmah Heryawan, Bambang Sulistomo (putra bung tomo), Dr Salim segaf (Dubes arab saudi), ketua MPR RI Hidayat Nurwahid, MRA Gorang, Saaddudin (bupati bekasi), Ipang Wahid (tokoh periklanan), kemal etambul, dan ikwanul kirda (pemred republika). Selain itu beberapa artis ibu kota juga turut meramaikan acara kampanye PKS diantaranya yaitu artis pelawak Tarzan srimulat, marwoto, Tike priatnakusumah yang turut menjadi MC acara dan yang lainnya. Sementara untuk tokoh-tokoh PKS sendiri yang hadir dalam acara ini diantaranya. Presiden PKS Tifatul Sembiring, Hilmi Aminudin ketua majelis syuro PKS, Adang daradjatun selaku ketua panitia acara kampanye ini, kemudian yoyoh yusroh, anis mata, sohibul iman, rama pratama dan terakhir ketua DPW PKS Tri Wisaksanna.

Dalam sambutannya, Tri Wisaksanna mengatakan bahwa PKS mengucapkan terima kasih kepada para keder dan simpatisan yang sudah hadir di acara ini. Dengan mengorbankan waktunya yang disertai semangat akan kemenangan PKS di DKI Jakarta. “ PKS menang di Jakarta, biaya sekolah berhasil gratis hingga tingkat SMP dan madrasah, murahnya kesehatan bagi warga yang tidak mampu, pengobatan gratis untuk penyakit yang menular., kesejahteraan guru dan sebagainya. Namun prestasi itu semua masih belum cukup, PKS akan terus berjuang tanpa henti untuk mensejahterakan masyarakat Jakarta. Untuk itu PKS akan bertekad untuk memenangkan pemilu di DKI Jakarta dan kami yakin tanda kemenangan itu sudah terlihat dengan kehadiran kita semua.” Ujar Triwisaksanna ditengah riuh keramaian massa PKS di gelora bung karno Jakarta.

Sambutan ketua DPW PKS DKI Jakarta ini, disambut dengan pekikan takbir massa PKS di stadion gelora bung karno Jakarta. Mereka terus bersemangat dan mengibarkan panji-panji untuk kemenanngan PKS di DKI Jakarta..

Golput Bukan Pilihan Rakyat Indonesia

Rakyat jangan sampai terkecoh dengan cukup melihat calegnya saja, melainkan melihat juga partai yang mencalonkan caleg tersebut

PK-Sejahtera Online: Menyambut pemilu 2009 yang tinggal beberapa hari lagi, saya berpesan kepada rakyat Indonesia agar ikut berperan dalam merubah kondisi bangsa. Saya minta rakyat Indonesia jangan sampai ada yang golput. Golput bukan pilihan rakyat Indonesia. Ini merupakan kesempatan kita lima tahun sekali. Demikian disampaikan Presiden PKS Ir. H. Tifatul Sembiring pada kanpanye terbuka PKS DKI Jakarta, Senin (30/3) di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.

Menurutnya, jika rakyat Indonesia tidak memilih alias golput dalam pemilu 2009 ini, tentunya anggota dewan yang bakal terpilih memiliki mental yang tidak baik. Wakil rakyat yang kini banyak terlibat kasus korupsi dan selingkuh akan terpilih kembali. “Cukup sampai disini. Jangan sampai ada anggota dewan yang bermental buruk terpilih kembali”, ujarnya.

Lebih lanjut lagi, Tifatul Sembiring meminta rakyat pada 9 April nanti memilih lebih hati-hati lagi. Rakyat jangan sampai terkecoh dengan cukup melihat calegnya saja, melainkan melihat juga partai yang mencalonkan caleg tersebut. Rakyat mesti jeli melihat partainya. Apakah partainya peduli kepada rakyat . Serta pengurus dan calegnya tidak terlibat korupsi. “Hingga kini, tidak ada satupun caleg PKS yang terlibat korupsi”, ujarnya.

Mengenai tuduhan Abdul Hadi Djamal terhadap caleg PKS DPR Rama Pratama, petingi PKS ini menyatakan bahwa KPK telah mengklarifikasi bahwa Rama Pratama tidak terlibat kasus suap Dephub. “Rama juga tidak menghadiri pertemuan di Ritz Carlton,” tegasnya. Ratusan ribu massa menyambut kehadiran presiden PKS ini. Gema takbir dan tepuk tangan menggema di GBK. Seperti biasanya, Presiden PKS Ir. H. Tifatul Sembiring mengawali sambutannya dengan pantun.

Antara PKS, Demokrat dan KPK

Rama Pratama dan partainya, PKS, wajar marah besar. Tudingan Abdul Djamal Hadi bahwa dirinya menerima uang suap dari perusahaan pemenang tender pembangunan bandara di wilayah Indonesia Timur jelas bukan sekadar usikan. Tarafnya sudah merusak.
Bagi Rama, tudingan korupsi itu jelas mengancam karir politiknya. Padahal, ia kadung disebut-sebut sebagai calon elit politik bagi generasi sezamannya. Sekadar tudingan saja sudah akan membuat orang mempertanyakannya. Jika benar, tentu saja karirnya bisa langsung tamat.
Bagi PKS, tudingan korupsi terhadap salah satu kader andalan mereka sangat pantas dianggap sebagai upaya politisasi. Maklum, momemnya memang pada saat kampanye terbuka digelar. Ketika perhatian terhadap partai politik lebih tercurah ketimbang delapan bulan masa kampanye sebelumnya.
Namun tanggapan Rama terhadap tudingan tersebut secara komunikasi politik sangat pas. Ia mengancam mempolisikan Djamal jika dalam 1-2 hari tak segera mencabut pernyataannya.
Ketegasan Rama ini jelas berbanding terbalik dengan apa yang diperagakan Jhonny Allen Marbun, politisi Partai Demokrat yang disebut turut mencicipi uang suap tersebut.Meski begitu, Rama dalam bahaya besar bila ia tak benar-benar mempolisikan Djamal, jika mantan politisi PAN ini tak juga meralat atau mencabut keterangannya.
Tapi di sisi lain, Djamal tentu saja tak sekadar bercuap-cuap. Sedari awal, Djamal menunjukkan perilaku yang positif sejak ditangkap. Berbeda dengan beberapa koleganya, Djamal langsung mengaku. Menyesal. Dan juga kooperatif.
Jadi, jika kemudian Djamal mengungkap nama-nama yang turut terlibat pasti ada dasarnya. Secara motif, Djamal sekurang-kurangnya punya keinginan agar ia tak dihukum berat dan tak mau hanya sendirian menerima aib dan hukuman.
Belajar dari beberapa terdakwa terdahulu, bersikap ngeyel atau plintat-plintut akan menghasilkan kurungan di atas lima tahun. Karena itu, Jamal tak mau dianggap pesakitan yang merepotkan kerja KPK dan Majelis Hakim Tipikor.
Tapi sejatinya, Rama tak perlu terlalu deg-deg-an. Belajar dari kasus-kasus terdahulu yang ditangani KPK, selalu ada nama-nama yang disebut tapi tak pernah disentuh oleh KPK.
Dalam kasus dana aliran BI, umpamanya,hingga kini KPK tak pernah memproses Pazkah Suzzeta, MS Ka'ban, ataupun Anwar Nasution yang disebut-sebut menerima dan turut andil bagi penyaluran dana tersebut ke sejumlah rekening anggota dewan yang terhormat itu.
Masih terkait dana BI, kolega separtai Rama juga pernah disebut dalam sebuah dokumen yang dilansir ICW dan teman-temannya. Menurut dokumen itu, sekurang-kurangnya ada tiga anggota DPR yang menerima 'uang saku' perjalanan ke luar negeri dari BI. Meski dokumennya begitu gamblang, hingga kini kasusnya tak lagi terdengar rimbanya.
Tapi, ya itu tadi, sekali tertuding, seumur hidup terus membekas. Bahkan seorang Akbar Tandjung yang sudah dinyatakan tak bersalahpun oleh MA masih terus dihubungkan dengan kasus korupsi bulogate II itu. Ini jelas bukan sesuatu yang membuat Rama bakal nyaman.
Begitu pula semestinya bagi KPK. Jika tak ditindaklanjuti secara serius, pengakuan Djamal bisa merusak reputasi KPK. Ini disebabkan karena dua hal.
Pertama, KPK akan dianggap terus tebang pilih (karena ada anggota partainya SBY disebut-sebut). Kedua, KPK bisa dianggap menebar solidaritas yang salah. Soalnya, isu yang berkembang, banyak pegawai KPK adalah simpatisan PKS. Tentu saja ini isu yang masih layak dipertanyakan kebenarannya. Tapi, pastinya lebih dari cukup bagi para koruptor untuk 'membunuh' KPK.
Karena itu, diperlukan kesigapan dan keseriusan semua pihak. Kasus kali ini akan menjadi pertaruhan KPK di masa depan. Jika salah melangkah, kita bakal kehilangan salah satu elemen penting di negara ini yang terbukti telah bikin ciut banyak calon koruptor dan membuat banyak koruptor menjadi penghuni hotel prodeo.

Ambil Uangnya Jangan Pilih Partainya

Pemilu 2009 berada di depan mata. Musim kampanye akan menjelang dan para caleg pun makin rahim dan mudah menebar senyum. Begitu juga simpatisan (pendukung) partai tertentu. Beragam cara untuk menarik simpati para pemilih, mulai dari membagi uang, mengundang makan, menyebarkan stiker dan membuat baliho yang besar tuk dipajang di mana-mana hingga mengganggu keindahan lingkungan.
Sebagai WNI di luar negeri, khususnya di Pakistan, seyogyanya menjadi pemilih cerdas demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik, tidak mau tertipu hanya dengan sepiring nasi dan selembar amplop. Bagaimanapun Pemilu ini kan menentukan arah masa depan bangsa kita untuk lima tahun ke depan. Maka, kita berharap kepada para pemilih untuk melihat track record partai peserta Pemilu yang akan menempatkan para anggotanya di parlemen nanti. Jangan sampai mencontreng partai yang anggotanya terlibat berbagai skandal, baik itu berupa korupsi ataupun asusila.
Tengoklah hasil pemilu 2004 yang lalu, sembilan anggota dewan dari beragam partai telah ditangkap tangan oleh KPK karena menerima upetii beberapa proyek pemerintah dan mereka semua telah meringkuk dipenjara. Kabarnya, hasil upeti tersebut telah digunakan untuk para konstituen mereka. Maka berhati-hatilah dengan pembagian uang saat pemilu ini, bukan mustahil uang tersebut dari "hasil-hasil" yang telah mereka kumpulkan selama ini.
Untuk itu, TERIMA UANGNYA JANGAN PILIH PARTAINYA. Karena memilih partai tersebut berarti memilih anggota dewan yang akan mencari ganti uang yang telah Anda terima.
Sudah saatnya masyarakat memilih partai berdasarkan platformnya. Untuk hal ini, PKS telah berusaha memberikan keteladanan. PKS menawarkan program kepada Anda. Dalam berkampanye, PKS pun tak bisa memaksakan pilihan Anda di Pemilu nanti. Tapi PKS mengharapkan Anda bisa dengan obyektif menilai program-program yang ditawarkannya.
Dalam kerja-kerja untuk merealisasikan berbagai programnya, PKS mengusung jargon Bersih, Peduli, dan Profesional.
BERSIH berarti tidak ada anggota dewannya yang terlibat korupsi. Bahkan amplop yang dibagikan pun telah dikembalikan ke KPK.
PEDULI berarti aktivitasnya tak akan pernah berakhir dengan usainya pemilu. Tapi terus beraktivitas untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
PROFESIONAL berarti anggota dewannya telah bekerja sesuai apa yang diamanatkan. Begitu juga para kadernya yang duduk di pemerintahan, selalu memberikan yang terbaik untuk bangsa ini.
Ketiganya merupakan spirit kerja PKS untuk mewujudkan masyarakat madani yang Adil, Sejahtera, dan Bermartabat. Adil secara Politik, Sejahtera secara Ekonomi, dan Bermartabat secara Sosial-Budaya.

Hidayat: Saya Tidak Perlu Meningkatkan Popularitas

Jakarta - Hidayat Nur Wahid disebut-sebut sebagai calon kuat Capres PKS. Tapi banyak survei menyebutkan, bahwa popularitasnya jauh di bawah pesaing lainnya seperti SBY misalnya.
Apakah ada upaya untuk meningkatkan popularitasnya? "Saya merasa tidak perlu meningkatkan popularitas," demikian jawab Hidayat dalam dialog interaktif di detikforum, Senin (23/3/2009).
Didampingi istrinya, dokter Diana, yang tengah mengandung anak kembar, Hidayat menjawab sejumlah pertanyaan member detikforum. Berikut petikan tanya jawab itu:
Dari sisi popularitas Anda masih kalah dengan kandidat yang lain. Apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan popularitas Anda?
Saya mensyukuri karunia Allah yang telah diberikan, dan tidak ada niatan untuk mencari popularitas untuk kegiatan yang selama ini saya lakukan. Karenanya saya merasa tidak perlu meningkatkan popularitas seperti yang Anda bayangkan.
Banyak yang bilang kalau Anda hanya pantas menjadi RI 2. Sebenarnya tujuan Anda ingin jadi RI 1 atau RI 2?
Jujur ya, saya tidak mempunyai interest dan misi ke arah RI 1 atau RI 2. Semua terserah keputusan partai. Saya tunduk terhadap apa pun yang diputuskan PKS.
Sebenarnya apa yang bisa Bapak lakukan untuk kemajuan bangsa ini?
Komitmen yang saya miliki, yang telah dirasakan oleh rakyat adalah dengan menghadirkan perilaku politik yang bersih, peduli, dan profesional. Saya kira itu bagian yang bisa disumbangkan untuk kemajuan bangsa ini.
Apa hukumnya jika seorang pemimpin menyengsarakan rakyat, mengusir rakyatnya dari rumahnya, tanpa adanya kesepakatan harga dan tidak peduli terhadap rakyatnya yang menderita?
Bila demikian halnya, maka itu adalah bentuk kedzaliman dan pelanggaran terhadap sumpah jabatan.
Bagaimana seorang Hidayat menilai kepemimpinan dengan pemimpin seorang perempuan?
Prinsipnya saya ingin kembalikan kepada aturan dasar yang disepakati di negeri ini yaitu UUD dan UU Pemilu yang tidak mendikotomikan kepemimpinan laki-laki maupun perempuan. Dan siapa yang akan menjadi pemimpin nanti adalah pilihan rakyat Indonesia. Karenanya terpulang kepada rakyat Indonesia sendiri yang sudah mempunyai pengalaman dipimpin oleh pemimpin laki-laki maupun perempuan.
Apa yang menjadi prinsip dasar dari seorang Hidayat dalam berpolitik dan apakah ada istilah musuh politik dalam kamus politik seorang Hidayat?
Berpolitik adalah komitmen untuk melayani dan memperjuangkan peningkatan kualitas kehidupan keumatan dan kebangsaan. Tidak ada istilah musuh politik dalam kamus saya, yang ada adalah kawan seiring sejalan untuk memperjuangkan kemaslahatan umat, bangsa, dan negara,
Anda termasuk yang mengusulkan dikeluarkannya fatwa haram untuk golput, kok bisa Anda mengusulkan adanya fatwa haram untuk golput?
Benar, saya termasuk yang mengusulkan dikeluarkannya fatwa itu. Tetapi konteksnya adalah bagaimana meningkatkan peran seluruh pihak sebagaimana diatur dalam UU Pemilu untuk menghadirkan sukses Pemilu. Memang di alam barzah nanti tidak ada pertanyaan kamu golput atau tidak, sama juga tidak ada pertanyaan kamu ikut detikforum atau tidak, toh Anda mengikutinya juga kan. Dan Anda menikmatinya kan ...?

Dalam dialog interaktif selama 2 jam, sejak pukul 13.15 WIB itu, berbagai jenis pertanyaan diajukan para anggota detikforum. Mayoritas pertanyaan berkaitan dengan politik, walau ada juga sedikit menyinggung sisi pribadi Hidayat. Untuk lengkapnya baca detikforum

Thursday, March 26, 2009

PKS Menanti Suara Tuhan?

Menarik sekali iklan PKS terbaru. PKS sangat kreatif membangun imajinasi pemilih. Satu yang paling menarik statementnya adalah 'siapapun presidennya, PKS partainya'.

Ini jelas bahasa kampanye yang sangat anyar dan populer. PKS mempersuasi rakyat dengan kreatif dan sangat agresif. Karena itulah partai ini sangat membekas di hati rakyat.

Kampanye PKS di Jakarta yang bersamaan dengan PD memberikan perspektif pada masyarakatbahwa PKS masih yang terbesar di Jakarta. Bagaimana tidak, PD menyelenggarakan kampanye di Gelora Bung Karno dengan persiapan yang wah dengan goup band papan atas dan menghadirkan SBY tapi massa yang hadir belum signifikan.

Bandingkan dengan PKS yang menyelenggarakan

kampanye di lima titik dengan dihadiri puluhan ribu massa yang sangat antusias, padahal hampir dipastikan massa tidak dibayar.

Tidak ada yang tahu pasti batin rakyat pemilih. Ibarat pameo Suara Rakyat adalah suara Tuhan, kemana rakyat menjatuhkan pilihan tidak dapat dipastikan dengan persuasi, intimidasi bahkan uang. Rakyat sudah sangat cerdas dan paham dengan kata-kata, “Ambil saja uangnya, pilih sesuai nurani”.

Kini kasus pemalsuan dan penggelembungan DPT mencuat, disinyalir ada upaya curang dalam pemilu, tapi seberapa bisa sih tangan manusia mengubah rencana 'rakyat' yang sangat banyak ini?

PKS Impikan Duet SBY-Hidayat?


INILAH.COM, Jakarta - Komunikasi politik antara Partai Demokrat dengan PKS kian sering dilakukan. Setelah menyebut tingginya keinginan kader yang memilih SBY sebagai capres dan pertemuan dua tokoh berpengaruh yakni Hilmi Aminuddin-SBY, kini berlanjut ke pertemuan dua sekjen partai. PKS berharap SBY menggandeng Hidayat Nur Wahid?

Dalam sebuah kampanye, keinginan koalisi dilontarkan Presiden PKS Tifatul Sembiring dan Sekjen DPP PKS Anis Matta. Keduanya sama-sama merujuk survei internal PKS yang menyebut angka kesukaan kader PKS terhadap capres SBY paling tinggi dibanding tokoh lain. Hubungan berlanjut dengan pertemuan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, SBY di Cikeas, beberapa hari lalu.

Respon pertemuan Hilmi-SBY pun diperkuat dengan forum Sekjen parpol yang dihadiri Anis Matta dan Marzuki Alie, Rabu (25/3) malam. Kedua partai menyepakati ide pembentukan koalisi menyambut pemilu 9 April mendatang. "Iya dalam waktu dekat kita akan deklarasikan kerjasama antara PKS dan Demokrat untuk pemilu legislatif ini," ujar Anis.

Ia mengatakan, pertemuan semalam memang sudah membahas teknis koalisi. Salah satunya adalah melakukan kerjasama dalam mengamankan suara. "Pertemuan ini merupakan titik tolak kelanjutan koalisi PKS-Demokrat. Dalam waktu dekat akan ada pertemuan evaluasi kontrak politik selama ini antara ustad Hilmi dengan Pak SBY. Koalisi ini memang belum final, tapi kecenderungannya memang ke sana (dukung SBY)," tegas Anis.

Tetapi, solidkah ide itu dalam internal Demokrat? Jawabnya belum tentu. Wacana koalisi PKS-PD dinilai lebih ingin membawa citra SBY ke arah 'kanan' (Islam). Padahal, SBY selama ini sudah diimejkan sebagai figur nasionalis religius. "Demokrat dan SBY akan menolak dan tidak mau berkoalisi dengan parpol yang akan membawa bandul pemerintah ke arah kanan," Ketua DPP PD Max Sopacua.

Menurutnya, janggal bila jagonya kemudian akan digeser ke nuansa Islam yang kental. Karena, figur yang mendampingi SBY kelak wajib sealiran yakni nasionalis-religius. Tidak hanya itu, parpolnya juga akan berusaha keras menggaet parpol beraliran nasionalis. Alasannya, hal ini untuk menghindari berubahnya warna pemerintahan SBY ke depan.

"Meski begitu kita tidak menutup koalisi dengan parpol religius. Karena nasionalis tetap akan membutuhkan religius. Siapapun yang akan mendampingi SBY tidak akan bisa menggeser itu ke kanan," urai Max.

Benarkah PKS serius merapat ke SBY untuk menggolkan Hidayat? Banyak analis meragukan PKS memiliki tujuan tersebut. Langkah PKS tersebut lebih diprediksi sebagai langkah mengamankan kepentingan politik sesaat. PKS telah menggeser orientasi politik dari idealis menjadi pragmatis. Intinya, PKS sengaja melakukan inkonsistensi garis politik.

"PKS telah meramal bahwa SBY punya prospek yang kuat untuk terpilih kembali menjadi presiden. Ini suatu keputusan yang jauh lebih maju dari parpol lain yang masih menungggu hasil pileg. PKS ingin mengamankan basis suaranya," tutur pengamat politik dari UI, Abdul Gafur Sangadji.

Analis politik dari LSI, Burhanuddin Muhtadi menduga SBY tidak akan melirik Hidayat sebagai cawapresnya dalam Pilpres ke depan. SBY dinilai lebih akan memilih orang yang berlatar belakang nasionalis ketimbang Islamis. "Yang perlu dikritisi, SBY jangan terlalu gegabah dalam memutuskan untuk segera berkoalisi dengan PKS meski PKS tampaknya sudah bulat mendukung SBY," cetus Burhan.

Ia menjelaskan, bila SBY menerima pinangan PKS yang akan menduetkan SBY-Hidayat, maka akan cukup bahaya bagi pemerintahan SBY. Sebab, kelompok Islamis yang akan ikut koalisi akan bertambah seperti PBB, PPP, PAN yang banyak melakukan permintaan. Sehingga cukup sulit untuk menjaga garis pemerintahan tidak bergerak ke kanan.

"Kalau hanya sekadar power sharing parpol akan dapat berapa menteri di kabinet tak ada masalah. Tapi yang bahaya jika kelompok Islam itu nantinya menuntut terlalu banyak untuk agenda negara yang pro-Islam," tandasnya.

Bila pasangan tersebut terbentuk dan menang, pakar komunikasi politik UI, Dedi Nur Hidayat mengatakan pandangan dunia khususnya negara-negara barat akan merubah persepsinya. Indonesia akan semakin dilihat sebagai negara Islam yang moderat. Sebab, selama ini PKS telah berhasil menjadi partai Islam yang moderat.

"Amerika khusus akan merubah persepsi bahwa Indonesia bukan lagi sebagai negara teroris," papar Dedi.

Perubahan itu, lanjut dia, juga bisa berdampak negatif jika PKS mengendalikan sektor ekonomi. Para investor asing akan berpikir ulang menanamkan modalnya di Indonesia. "Bukan tidak mungkin pola perdagangan akan berubah menjadi lebih mengedepankan syariat Islam," ungkapnya.

Seriuskah PKS menyorongkan Hidayat sebagai capres? Agaknya pertanyaan ini cukup sulit untuk dijawab. Karena SBY juga tentu akan mempertimbangkan adanya stigma 'garis keras' yang ditempelkan kepada PKS. Apalagi, SBY selama ini dikenal sangat berhati-hati dalam menjaga imejnya di mata publik.[L4]

Duet SBY-HNW, Ketakutan Berlebihan

Menanggapi tulisan di inilah.com yang berjudul 'Duet SBY-Hidayat Mustahil Terbentuk', saya sebagai masyarakat sangat aneh dengan pemikiran-pemikiran orang di zaman ini, terlihat sekali adanya ketakutan yang sangat berlebihan ketika orang yang islamis memimpin bangsa ini.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa yang salah dengan islam? Padahal Indonesia negara dengan penduduk beragama islam terbesar. Semakin aneh saya membaca komentar dari peneliti Lembaga Survei Indoneia (LSI) Burhanudin Muhtadi yang mengatakan, “yang bahaya jika kelompok Islam itu nantinya menuntut terlalu banyak untuk agenda negara yang pro-Islam.” Lagi-lagi saya berfikir, apa sih yang salah dengan islam? Apakah ajaran-ajaran islam salah?

Mari kita berfikir lebih jernih lagi, mari menilai sesuatu dengan objektif. Kita harus jujur dengan keadaan. Jangan sampai ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan menjadikan kita gagal dalam menilai.

Hidayat: Soal Capres, Sukseskan dulu PKS

Hidayat menegaskan, jika PKS memperoleh suara signifikan dalam Pemilu legislatif mendatang, misalnya mendapat suara 20 persen sebagaimana yang ditargetkan, maka posisi PKS akan menggandeng bukan digandeng.


PK-Sejahtera Online: BOJONEGORO-Konsentrasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini adalah memenangkan Pemilu legislatif 2009, sehingga belum memikirkan soal capres/cawapres. Hidayat Nurwahid mengemukakan hal itu menjawab adanya aspirasi dari masa akar rumput PKS di beberapa daerah, yang disampaikan kepadanya selama keliling menjadi juru kampanye nasional. Hidayat mengingatkan, tanggal 9 April mendatang adalah Pemilu legislatif, bukan Pilpres. "Karenanya jika ingin kader PKS maju sebagai capres, Anda harus memenangkan PKS," katanya kepada peserta kampanye PKS di Stadion Letjen H. Soedirman, Bojonegoro, Jawa Timur. Hidayat menegaskan, jika PKS memperoleh suara signifikan dalam Pemilu legislatif mendatang, misalnya mendapat suara 20 persen sebagaimana yang ditargetkan, maka posisi PKS akan menggandeng bukan digandeng. Terkait dengan aspirasi daerah yang menginginkan maju sebagai capres, Hidayat tegas mengatakan bahwa sebagai kader partai ia akan tunduk terhadap apa pun perintah partai. "Saya tidak dalam posisi mengejar RI 1 atau RI 2, semua tergantung partai," ungkapnya. Untuk diketahui, sejak keliling ke sejumlah daerah dalam kampanye terbuka PKS, Hidayat banyak menerima permintaan dari kader dan simpatisan PKS di daerah agar ia bersedia dicalonkan sebagai presiden dari PKS. Sejumlah daerah yang dikunjungi Hidayat antara lain Yogyakarta, Jawa Tengah, Depok, Bekasi, Jakarta, Banten, Bengkulu, Mataram, juga di Bojonegoro menginginkan Hidayat tampil sebagai capres. Selain permintaan yang disampaikan langsung, kader dan simpatisan juga menunjukkan keinginannya dengan membuat spanduk dan baliho yang mendukung Hidayat untuk maju sebagai capres dari PKS. Atas semua permintaan dan dukungan itu, Hidayat menyampaikan penghargaan dan terima kasih. "Saya kader PKS, saya akan ikut apa yang ditugaskan PKS untuk saya," imbuh dia.

Tifatul: PKS Atur Pertemuan Yudhoyono-Hilmi

Demokrat dan PKS membicarakan solusi bangsa ke depan.

VIVAnews - Pertemuan khusus antara Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hilmi Aminuddin, sudah jauh-jauh hari disiapkan. Pertemuan itu ternyata digagas dan diatur oleh PKS.

"Memang pertemuan semalam itu yang meng-arrange kami," kata Presiden PKS, Tifatul Sembiring, dalam perbincangan dengan VIVAnews melalui telepon, Rabu, 25 Maret 2009.

Menurut Tifatul, agenda utama pembicaran yang dilakukan antara Yudhoyono dan Hilmi adalah seputar berbagai permasalahan bangsa. Demokrat dan PKS membicarakan solusi bangsa ke depan. "Besok, kami akan rapat membahas hasil pertemuan dengan Pak Ustad (Hilmi) dengan Pak Yudhoyono," kata Tifatul.

Pertemuan antara Hilmi dengan Yudhoyon berlangsung Selasa 24 Maret 2009 malam. Tempatnya dipilih secara khusus, yaitu di rumah pribadi Yudhoyono, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Ketua Dewan Pengurus Pusat Demokrat, Anas Urbaningrum menegaskan, tujuan utama pertemuan kedua petinggi partai itu juga betul-betul masih dirahasiakan.

"Hanya mereka berdua yang tahu," kata Anas Urbaningrum. Namun, Anas memperkirakan salah satu agenda pertemuan mereka adalah membahas seputar rencana kerjasama partai di masa mendatang.
• VIVAnews


Tuesday, March 24, 2009

PKS Bukan Partai Oportunis

Wacana koalisi PKS-Demokrat yang digelindingkan Presiden PKS Tifatul Sembiring mencerminkan sikapnya sebagai partai polik yang semakin oportunis dan pragmatis. Dengan sinyal itu, PKS sekaligus menyampaikan pesan ingin tetap kebagian kue kekuasaan. Demikian disampaikan analis politik Charta Politika, Burhanuddin Muhtadi, kepada INILAH.COM di Jakarta, Sabtu (21/3).
Jelas kesimpulan Burhanuddin Muhtadi tersebut adalah kesimpulan seorang yang tidak intelektual. Karena jelas saja dalam situasi politik dan proses pencerdasan politik yang coba dilakukan PKS, wacana adalah suatu yang sah-sah saja. Wacana belum tentu suatu keputusan. Lagian wacana koalisi PKS-PD juga baru lontaran dari Pak Tifatul belum keputusan resmi majelis syuro PKS.
Berwacana kok langsung dicap oportunis? Pikiran yang sangat sempit dan picik sesungguhnya. Siapapun boleh berwacana toh semuanya bukan larangan dan belum diputuskan. Kalau memang PKS mau berkoalisi dengan PD, letak oportunisnya dimana? Toh PKS memang selama ini menjadi pendukung pemerintahan SBY dengan 3 menteri PKS yang punya kinerja yang jelas selama ini.
Kecuali selama ini PKS menjadi partai oposisi dan lantas sekarang mendekat dan mau berkoalisi dengan PD sebagai partai pemerintah. Itu baru bisa dikatakan oportunis. Jadi jangan sembarangan mencap oportunis kalau tidak tahu duduk masalah yang sebenarnya

Pemilu 2009 di undur

INILAH.COM, Jakarta – Pemilu 2009 ditunda? Masa kampanye diperpanjang? Ya, setidaknya begitulah proses kreatif sebuah produsen rokok. Para kontestan punya waktu hingga 2 Mei mendatang sebelum ditentukan siapa pemenangnya.

Pemilu? Sejatinya tidak juga. Ini hanyalah bisa-bisanya tim kreatif PT HM Sampoerna, produsen rokok A Mild, memanfaatkan situasi dengan jeli. Mereka menggelar kegiatan bertajuk ‘A Mild By Me’. Mirip-mirip Pemilu. Ada waktu ‘kampanye’. Ada waktu ‘pencontrengan’.
“Kami melibatkan para perokok dewasa untuk menentukan desain pack A Mild sesuai jiwa dan kepribadian mereka masing-masing,” kata Brand Manager A Mild, Amelia Nasution.
Kegiatan ini melibatkan sembilan sosok dan pribadi yang kreatif dan menonjol dalam bidang yang ditekuninya secara konsisten. Mereka adalah Veroland (modifikator motor gede), Riri (DJ), Lola Amaria (bintang film dan sutradara), Dendy 347 (desainer dan pemilik distro di Bandung), David (anggota kelompok band Naif), Hanung Bramantyo (sutradara), Damien (ilusionis), Anton Ismael (fotografer) dan kelompok musik J Rocks.
Sembilan sosok kreatif yang dipilih, menurut Amelia, sangat cocok dengan program ‘A Mild A By Me’. Mereka memiliki nilai lebih sebagai individu: modern, dinamis, kreatif, unik, inovatif, dan mampu berkompetisi.
“Dengan berbekal kepribadian ini, mereka dapat mencapai kesuksesan di bidang yang ditekuninya,” tutur Amelia. “Saat ini adalah era berjayanya para individu kreatif. Bukan lagi saatnya kita menjadi follower. Kita harus mampu menjadi creator,” tambahnya.
Sembilan ikon yang dipilih A Mild diminta untuk membuat dua desain sesuai jiwa dan kepribadiannya. Ada di antara mereka yang membuat desain sendiri. Tapi, pada umumnya mereka hanya memiliki konsep dan selanjutnya diaplikasikan oleh para desainer profesional yang mereka pilih.
Hanung, misalnya, ia mengaku sangat awam dengan desain. Namun, ia memiliki konsep. Kolaborasi antara Hanung dan desainer itu berwujud ke dalam tampilan yang menggambarkan karya yang sesuai jiwa dan pribadinya: ‘Cinema Liberal’.
“Melalui program ini, saya yakin akan lebih banyak kaum muda dewasa yang terinspirasi untuk menjadi yang terdepan,” kata sutradara Ayat Ayat Cinta ini.
Amelia juga menekankan, tidak mesti semua ikon yang dipilih adalah perokok. Apalagi mereka misalnya harus merokok A Mild. “Mereka dipilih karena memiliki jiwa dan kepribadian yang sangat cocok dengan kami, yaitu modern, dinamis, kreatif, unik, inovatif dan mampu berkompetisi,” kata Amelia kepada INILAH.COM.
Sebanyak 18 desain pack A Mild yang dibuat sembilan ikon ini kemudian dikompetisikan lewat situs www.amild.com. Para perokok dewasa dilibatkan untuk memilih secara online satu dari 18 kemasan yang paling cocok dengan kepribadian masing-masing.
“Polling dilakukan mulai 23 Maret hingga 2 Mei 2009. Dan lima desain terbaik akan diproduksi secara massal,” ujar Amelia. [I4]

Hidayat: PKS Bukan Wahabi, PKS Toleran

Itu adalah fitnah belaka. Kalau saja kami Wahabi tentu kami tidak akan mendirikan partai politik, sebab kaum Wahabi mengharamkan dan membid'ahkan partai politik,

Jakarta - Tuduhan PKS menganut aliran Wahabisme dibantah keras-keras oleh tokoh partai dakwah ini Hidayat Nurwahid. Menurut Hidayat, isu PKS Wahabi itu selalu dimunculkan setiap menjelang pilkada atau pemilu sebagai upaya mendiskreditkan PKS.
"Itu pendapat klasik yang tidak benar yang selalu dimunculkan menjelang pilkada maupun pemilu. Itu adalah fitnah belaka. Kalau saja kami Wahabi tentu kami tidak akan mendirikan partai politik, sebab kaum Wahabi mengharamkan dan membid'ahkan partai politik," kata Hidayat saat berdiskusi secara online dengan member detikforum Senin (23/3/2009).
Hidayat menegaskan bahwa PKS berjuang untuk kejayaan NKRI. Karena itu, hal-hal yang melekat dalam konteks ke Indonesiaan seperti masalah pluralitas dan toleransi akan selalu dijunjung tinggi. "Prinsipnya kita memang menjunjung pluralitas dan toleransi dalam kehidupan agama di Indonesia tercinta ini," papar Hidayat.
Sebagai contoh, Ketua MPR ini menjelaskan mengenai tatacara pembangunan tempat ibadah. Hal ini untuk menjawab pertanyaan mengenai bukti sikap toleransinya PKS terhadap agama lain.
"Sudah ada peraturan yang mengatur tentang pendirian tempat ibadah yang diberlakukan untuk semua umat beragama di seluruh Indonesia, bukan hanya di kawasan yang mayoritas penduduknya beragama Islam saja, justru dalam rangka pluralitas dan toleransi itu sendiri," paparnya.
Hidayat lalu mencontohkan penerimaan publik dalam pemilu 2004 lalu. "Sejak Pemilu 2004 lalu kehadiran PKS telah diterima dengan baik oleh kalangan sekuler maupun nonmuslim sekalipun," papar PKS.
"Terbukti PKS diajak berkoalisi oleh capres SBY-JK dan pemilih PKS ternyata sebagian adalah kalangan nonmuslim. Pandangan saya karenanya agar PKS melanjutkan saja perilaku politik bersih, peduli, profesional seperti yang dipersepsikan publik selama ini," pungkas Hidayat.
"Karena itu, lihat `track record` partai dan calegnya," kata dia, di Bandarlampung, Minggu.

Presiden PKS Ajak Tidak Pilih Politisi Busuk

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengajak masyarakat untuk tidak memilih politisi busuk.
"Karena itu, lihat `track record` partai dan calegnya," kata dia, di Bandarlampung, Minggu.
Sebab, lanjutnya, persoalan terberat di legislatif karena bobroknya anggota dewan, seperti terkait perselingkuhan dan korupsi.
Menyinggung beberapa pemberitaan terkait anggota legislatif dari PKS yang melakukan pelanggaran, ia menjelaskan hingga saat ini tidak ada anggotanya yang terlibat persoalan tertentu.
"Kalau menyerempet PKS, sepertinya langsung disebarkan, padahal itu tidak benar," kata dia.
Ia mencontohkan, persoalan yang terjadi di Bali, salah seorang kader PKS diduga melakukan pembalakan liar.
"Padahal, truknya mengangkut kayu jati dari kebunnya, dan akibat pemberitaan tersebut kader PKS itu mengundurkan diri," kata dia.
Presiden PKS itu menambahkan, persoalan mendasar untuk meningkatkan kualitas anggota legislatif berada di partai.
"Kalau di partai itu sampah yang masuk, maka sampah pula keluarannya," kata dia.
Menanggapi masih adanya anak-anak yang ikut kampanye, Tifatul mengatakan hal itu sudah jauh berbeda dibandingkan Pemilu 2004.
"Sekarang anak-anak ikut orang tuanya. Apa harus dilarang orang tua menghadiri kampanye membawa anaknya," tanya dia.
Berbeda dengan Pemilu 2004, lanjut dia, ketika itu anak-anak terlibat langsung dalam kampanye.(*)

Sunday, March 22, 2009

Pemilu Dikhawatirkan Ternoda Money Politik dan Intimidasi

Money politik banyak dipraktekkan oleh partai politik besar, sementara intimidasi kerap dilakukan oleh partai tertentu.

PK-Sejahtera Online: Pemilu yang tinggal hitungan hari dikhawatirkan tercemari oleh tindakan money politik dan intimidasi yang kerap dipraktekkan oleh partai tertentu. Yang paling riskan terjadi biasanya H-1 bahkan juga serangan subuh pada hari H pemilu. Hal ini akan sangat merusak kualitas PEMILU yang diharapkan berlangsung damai, jujur, adil dan demokratis. Demikian dikemukakan Sekretaris Umum Dewan pengurus wilayah partai Keadilan sejahtera (DPW PKS) Aceh Moharriadi, ST, S.Ag (22/3) di kantor DPW PKS Aceh.

Menurutnya, Money politik dan intimidasi merupakan 2 hal krusial yang paling dikhawatirkan mempengaruhi kualitas pemilu. Pasalnya, Seluruh Dewan pengurus Daerah (DPD) PKS Aceh dari 23 kabupaten kerap menemukan kedua kasus ini di lapangan. Money politik banyak dipraktekkan oleh partai politik besar, sementara intimidasi kerap dilakukan oleh partai tertentu.

Namun demikian , PKS berupaya mengantisipasi 2 hal tersebut dengan mendorong semua pihak terutama partai politik agar tetap komitmen pada ikrar pemilu damai yang telah disepakati bersama. Partai politik seharusnya meraih kemenangan dengan cara terhormat, bukan dengan cara tercela apalagi menghalalkan segala cara.

PKS juga mendorong semua pihak stake holder terutama aparat keamanan kepolisian dan panwaslu untuk tetap menjaga suasana damai ini. Pihak kepolisian diharapkan segera mengusut tuntas pelaku intimidasi dan teror di Aceh, siapa saja yang melakukan teror dan intimidasi dianggap musuh bersama.

Terkait persiapan memenangkan pemilu legislatif, Moharriadi yang juga Anggota Fraksi PKS DPRA menegaskan bahwa PKS telah melakukan kampanye terbuka dengan sukses di 5 kabupaten di Aceh secara serentak 20 Maret lalu dengan dihadiri hampir 13 ribu massa pendukung PKS. Untuk Kampanye di Zona II pada 31 Maret mendatang, PKS saat ini sedang mempersiapkan dengan matang. Dari hasil kampanye di Zona I, harapan masyarakat demikian besar pada PKS, lahirnya parlemen yang bersih untuk lima tahun mendatang.

Mohhariadi juga mengharapkan pemilih PKS untuk dapat mengantisipasi kecurangan pemilu yang dilakukan oleh siapa saja.

Pada PEMILU 2009, PKS menagetkan terbentuknya sebuah fraksi yang kuat di setiap daerah pemilihan, baik kabupaten, provinsi maupun pusat, pungkasnya. (nadhira)

Hidayat Tak Sepakat Pemilu Mundur

"Kita juga tidak mau berpemilu dengan DPT yang tidak beres. Apalagi fiktif," katanya di Mataram.

PK-Sejahtera Online: Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid tidak sepakat dengan wacana pengunduran jadwal Pemilu. Menurut dia, hal itu hanya akan menimbulkan persoalan baru yang tidak kalah rumitnya dengan persoalan yang dihadapi sekarang. Dampak yang bisa timbul adalah mundurnya jadwal pilpres.

Namun demikian Hidayat mendorong agar partai-partai, KPU, juga pemerintah harus bekerja keras bersama-sama agar persoalan DPT yang kini menjadi masalah serius menjelang Pemilu 2009 dapat diselsaikan dengan baik. "Kita juga tidak mau berpemilu dengan DPT yang tidak beres. Apalagi fiktif," katanya di Mataram, NTB, Minggu (22/3).

Hidayat mendesak, KPU segera menyelesaikan persoalan ini agar sebagai penyelenggara pemilu tidak dituduh bekerja untuk kepentingan kelompok atau partai tertentu. "Jika KPU tidak dapat menyelesaikan persoalan ini Pemilu hanya akan membuat masyarakat menjadi pilu," tutur Hidayat.

Koalisi

Terkait dengan koalisi, Hidayat menyatakan PKS dekat dan terbiasa menjalin komunikasi politik dengan siapa saja. Namun dengan siapa nanti PKS berkoalisi sangat bergantung pada hasil pemilu legislatif. Dan fokus PKS sekarang adalah mensukseskan pemilu legislatif, setelah itu itu baru bicara koalisi," terangnya. (hartono)

Kampanye Terbuka PKS, Bukti PKS Partai Besar

Dalam pelaksanaan kampanye tersebut, di hadirkan tim kompang melayu, dan tim pencak silat yang menyambut kehadiran Tifatul Sembiring di lapangan PCR Rumbai.

PK-Sejahtera Online: Kampanye terbuka perdana PKS di hadiri lebih dari sekitar 15.000 kader, simpatisan dan masyarakat yang berasal dari Pekanbaru, dan beberapa kabupaten/kota lainnya yang ada di Riau. Acara yang dilaksanakan di lapangan PCR Rumb,(17/03) dihadiri langsung Presiden PKS Ir.H.Tifatul Sembiring sebagai Juru Kampanye Nasional.
Dalam orasinya Tifatul menyinggung kembali tentang perlunya pemimpin Balita (Bawah Liampuluh Tahun). Tifatul dalam kesempatan ini memberikan pandangan bahwa Caleg PKS telah terbukti bersih, peduli dan professional.
Tifatul juga menyinggung di tangkapnya beberapa orang anggota DPR RI oleh KPK karena terlibat kasus korupsi. Dari seluruh tersangka tersebut, tidak ada yang berasal dari PKS.”PKS akan muncul menjadi partai besar. PKS akan mampu menjadi partai yang akan membawa perubahan. Sementara PKS, meskipun saya tidak menjadi Presiden lagi, tapi ada ratusan ribu kader PKS yang sanggup dan mampu menggantikan saya, kata Tifatul.

Yusriadi, SE kordinator lapangan menyebutkan, bahwa acara kampanye terbuka ini adalah sarana yang di berikan KPU kepada partai peserta pemilu untuk secara langsung menyampaikan visi,misi dan program partai kepada konstituennya, sehingga ada pendidikan politik yang dapat di berikan kepada masyarakat. Kampanye terbuka ini juga sebagai bukti bahwa PKS adalah partai besar yang memiliki manajemen partai yang baik, dan memiliki pendukung yang kuat.
” Alhamdulillah pelaksanaan kampanye berjalan lancar,dan pendukung PKS dapat bubar dengan tertib ketika acara telah selesai, bahkan tidak ada satu sampahnya yang berserakan.”ungkap Caleg DPRD Kota dari Dapil I dengan nomor urut 2 ini.

Dalam pelaksanaan kampanye tersebut, di hadirkan tim kompang melayu, dan tim pencak silat yang menyambut kehadiran Tifatul Sembiring di lapangan PCR Rumbai. Kordinator Acara Dian Sukheri menyebutkan, kehadiran tim kompang melayu dan pencak silat sebagai bentuk kepedulian PKS terhadap nilai-nilai budaya Melayu, yang ada di Bumi Lancang Kuning ini. Kami juga menghadirkan kelompok anak jalanan yang menjadi symbol bahwa PKS peduli terhadap kelompok masyarakat yang selama in bisa jadi luput dari perhatian pemerintah.

Dalam kampanye tesebut tampak hadir di atas pangung pengurus DPW PKS Riau Amin Triawan,S.Si dan Alfatmi,SE. Untuk Caleg DPR-RI Drs.Chairul Anwar,Apt, dan Ir. H. Erwandi Shaleh,MM, sedangkan Caleg DPRD Provinsi Ir.H.Mansur,MM, Ayat Cahyadi,S.Si, Suroyo,S.Pi, dan Hasyim Aliwa. Untuk Caleg DPRD Kota Pekanbaru tampak Drs.Syamsudin, Dian Sukheri, S.Ip dan Yusriadi,SE. Pada kesempatan tersebut juga, Tifatul mengingat bahwa calon DPD RI yang di dukung PKS adalah Ust.Muhammad Gazali,Lc nomor urut 31, pintanya tegas. (pks pekan baru)

Lautan Jamaah Padati Maulid Akbar PKS

Habaib Iderus kini berbicara lain, sebab ia mendengar kabar PKS tak suka Maulidan.”Ternyata itu tidak benar. Hari ini terbukti PKS juga menganggungkan Maulid Nabi Muhammad,” ujarnya bangga.

PK-Sejahtera Online: PKS patut berada di barisan depan partai besar peserta Pemilu tahun ini. Gambaran itu terlihat jelas ketika PKS menggelar Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW bersama Habib Munzir Al Musawwa, Minggu (22/3). Sebab 3.000-an jamaah rela duduk lesehan hingga ke jalan depan Kantor DPW PKS Kalsel, Jalan A Yani Km 5,7, Banjarmasin.

Dipandu Habib Nabiel Al Musawwa, jamaah laki-laki dan perempuan yang didominasi mengenakan pakaian berwarna putih ini larut dengan lantunan shalawat atau pujian kepada Rasulullah pada Maulid Akbar itu. Awalnya, Maulid Akbar itu dihadiri oleh Habib Munzir Al Musawwa, Pimpinan Majelis Rasululullah Jakarta. Namun Habib Munzir batal datang karena pada Minggu dini hari, dirawat ke RSCM Jakarta.
“Adik saya, Habib Munzir harus dirawat karena menderita radang selaput otak. Saya mohon doa para jamaah untuk mendoakan kesembuhan agar kembali dapat berdakwah kembali,” ujar Habib Nabiel.

Menurut Habib Nabiel, Habib Munzir adalah sosok seorang adik yang sangat menghormati dirinya. Ini ditandai dengan sikapnya yang selalu meminta izin segala sesuatunya kepada Habib Nabiel. “Saat ingin melanjutkan pendidikan agama ke Yaman, Habib Munzir meminta izin kepada saya. Bahkan saat akan meminang anak seorang ulama yang kini menjadi istrinya, juga meminta izin kepada saya,” ujar Habib yang juga Caleg DPR-RI asal PKS dari dapil Kalsel 2 itu dengan suara tersedu.

Habib Nabiel pun menyempatkan diri memberikan siraman rohani. Sesuatu yang terbaik telah dilakukan pada diri junjungan umat Islam, Nabi Muhammad. ”Ibadah kita tak ada seujung kuku dibanding ibadah Rasulullah,” ujarnya mengingatkan.

Walau Allah menjamin mengampuni semua dosa Nabi Muhammad, akan tetapi Rasululluh tetap terus beristiqfar.”Bahkan dalam sehari 70 kali Rasulullah beristiqfar,” ujar Habaib Nabil penuh kagum. Sebagai umat-Nya, terang Habaib ini kembali, kaum muslimin hendaknya beristqfar lebih banyak dari Nabi.

Usai Habib Nabiel, secara bergiliran beberapa ulama lainnya yang merupakan keturunan Nabi Muhammad itu menyampaikan tausiyahnya. Diantaranya Ustadz Fahmi Ridho, ulama dari Jakarta namun kelahiran Kalsel.

Kemudian Habib Iderus Al Iderus yang diberikan kesempatan bertausiah. Sama halnya dengan Habib Nabil, ia juga menekankan agar umat mengikuti jalan Rasulullah.

Habaib Iderus kini berbicara lain, sebab ia mendengar kabar PKS tak suka Maulidan.”Ternyata itu tidak benar. Hari ini terbukti PKS juga menganggungkan Maulid Nabi Muhammad,” ujarnya bangga.

Habib Aboe Bakar Al Habsi mempertegas, kalau PKS partai dakwah yang terus mengajak umat mengikuti ajaran Rasulullah.”Tidak shalat, tidak berdakwah, tidak melaksanakan maulid itu bukan orang PKS, benar apa tidak,” serunya kepada mereka yang hadir.

Habib Aboe Bakar yang juga Caleg DPR-RI asal PKS dari Dapil Kalsel 1 mengungkapkan, PKS sering kali dicela namun dia meminta celaan itu tidak dibalas dengan celaan pula. Baginya, PKS lebih suka bekerja dan berdakwah mengajak ke kebenaran dan jalan Allah dan Rasulullah. “Lantunkan terus shalawat, cintai ulama dan masjid,” ujarnya.

Ketua DPW PKS Kalsel, Riyadi mengungkapkan moral negeri ini sudah terpuruk. Banyak banyak anak bangsa yang terjerumus ke lembah hitam.”Itu terjadi karena sekarang lagi krisis moral,” ujarnya dengan suara lantang.

PKS menawarkan solusi dengan mengembangkan dakwah pada sisi kehidupan manusia agar kembali ke jalan Rasulullah. Wujud nyata PKS, ujarnya, dengan menggelar Maulid Nabi Muhammad. ”Tujuan kegiatan ini untuk membentuk motivasi agar kita semua tak lupa tauladan serta ahlak mulia Rasul,” tekannya.

Maulid Nabi Muhammad yang digelar DPW PKS itu meluber hingga ke badan jalan. Walau massa tumpah ruah, tapi jalan tak mengalami kemacetan. Yang terjadi hanya perlambatan arus.

Riyadi mengucapkan maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Kota Banjarmasin lantaran arus lalu lintas, Minggu (22/3) hingga siang sedikit terganggu.”Saya meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat atas ketidak nyamanan itu. Kami pun mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat,” pungkasnya. (pks kalsel)

Saturday, March 21, 2009

PKS Selalu Menang

Pada pemilu 2009 PKS akan memenangkan pemilu di Jakarta dengat target suara 51 persen. Dan pada tahun 2012, PKS bertekad mendudukan kadernya di kursi gubernur.


PK-Sejahtera Online: PKS selalu menghadirkan kemenangan di DKI Jakarta baik dalam kontek pemilu maupun Pilkada. Demikian diungkapkan Ketua DPW PKS DKI Jakarta Ir. Triwisaksana, saat berorasi pada kampanye terbuka DPD PKS Jakarta Selatan yang digelar di Lapangan BloK S, Jum’at (20/3).

“Pada tahun 2004, PKS menjadi pemenang di DKI Jakarta. Pada tahun 2007 PKS juga menjadi pemenang di DKI Jakarta, PKS tidak kalah, PKS menang, tapi memang gubernurnya belum dari PKS,” ungkapnya.
Justify Full
Lebih lanjut, anggota DPRD DKI Jakarta ini, mengatakan bahwa pada pemilu 2009 ini, PKS akan memenangkan pemilu di Jakarta dengat target suara 51 persen. Dan pada tahun 2012, lanjut pria yang akrab dengan sebutan Sani ini, PKS bertekad mendudukan kadernya di kursi gubernur.

“Insya Allah PKS akan memang sekali lagi , dengan suara yang lebih besar dari 2004 dan 2007 yang lalu,” tekadnya mantap.

Menurut pria yang kembali mencalonkan diri menjjadi caleg DPRD DKI Jakarta dapil Jakarta Selatan ini, ada tiga alasan mengapa PKS harus memperoleh suara mayoritas di ibukota.

Pertama, PKS mengingkan DPRD DKI Jakarta menjadi lebih bersih. Dengan kemenangan PKS, terang Sani, maka DPRD akan jauh dari kolusi, korupsi dan nepotisme.

Kedua, agar DPRD lebih peduli. Dengan 24 persen kemenangan pada 2004, PKS telah mampu menghadirkan sekolah gratis di tingkat SD dan SMP. “ Insya Allah pada tahun 2009 ini, kita akan membuat SMA juga menjadi gratis,” janji Sani.

Ketiga, agar DPRD lebih profesional. Sani menilai kinerja DPRD DKI Jakarta saat tidak produkti. Dengan lebih banyak kader PKS yang masuk ke parlemen, pemegang gelar S2 dari Birmingham ini, memastikan DPRD DKI Jakakrta akan lebih produktif. (adine)

PKS Mencari Posisi Tawar?

Hingar bingar kampanye legislatif tampaknya makin seru saja. Walaupun bagi sebagian analis dan masyarakat kampanye legislatif ini hanya pemanasan sebelum pertempuran sebenarnya. Magnet terbesar sebenarnya adalah pemilihan Presiden Juni mendatang. Konfigurasi yang terus beredar tampaknya memang belum akan definitif sampai hasil pemilu legislatif dilaksanakan.

Di tengah hiruk-pikuk itu, rencana koalisi PKS dan Demokrat menarik untuk disimak. Karena resonansi rencana koalisi ini jauh berbeda ketika wacana menduetkan JK-HNW atau Sultan-HNW. Ada beberapa hal yang bisa dibaca publik. Pertama, tidak finalnya rencana koalisi PKS-Golkar terlihat dari menduanya sikap elit ke PKS, antara ke JK atau ke Sultan. Hal ini semakin diperkuat dengan manuver elit Golkar yang dimotori Surya Paloh untuk berkoalisi dengan PDIP.

Jika koalisi PDIP-Golkar ini benar terwujud, kendala untuk menempatkan siapa yang akan menjadi RI-1 akan menemui persoalan baru. Karena belum tentu pendukung Mega mau memilih jika Mega menjadi Wapres JK, atau belum tentu semua pemilih Golkar akan memilih JK jika JK menjadi Wapres Mega. Maka bisa jadi koalisi ini menjadi koalisi yang memiliki elektabilitas yang rendah.

Sebaliknya bagi SBY, dengan memilih pasangan yang tepat, walaupun dengan kandidat dari partai menengah, SBY akan memiliki kans yang sangat besar untuk terpilih kembali. Dan bisa jadi salah satu pilihan SBY jatuh kepada HNW. Dengan mesin politik PKS, HNW memiliki nilai tersendiri bagi SBY untuk mendapatkan dukungan suara dari kalangan islamis, kelas menengah dan profesional.

Kemudian, untuk menjadi buffer di parlemen dan pemerintahan, SBY dapat merangkul partai-partai papan tengah lainnya, seperti PAN, PPP dan PKB. Fakta bahwa elektibilitas SBY yang masih cukup tinggi, menjadikan partai-partai lain, terutama partai papan tengah untuk mengkalkulasi dengan lebih realistis kemungkinan untuk berkoalisi dengan SBY.

Namun ada satu hal yang menjadi pertanyaan, mengapa statement PKS ini dikeluarkan pada saat kampanya pileg ini?, Apakah tidak mengesankan bahwa publik akan menilai PKS menjadi sangat pragmatis? Atau hal ini sengaja dilakukan agar posisi tawar PKS semakin kuat dengan SBY jika nanti perolehan suara pileg PKS dan Demokrat berimbang? Tapi yang jelas, ini adalah langkah cerdas PKS, agar tidak sekedar menjadi mitra kelas dua, PKS mengambil inisiatif untuk berkoalisi dengan Demokrat.

Jika koalisi ini mampu menguasai separuh parlemen, bisa jadi ini menjadi koalisi permanen partai pendukung pemerintah, namun jika tidak, penjajakan koalisi dengan partai lain harus dilakukan.

Friday, March 20, 2009

Hidayat : Jangan Tertipu Iklan Politik


Jakarta - Iklan-iklan partai politik menjelang pemilu kian marak. Umbaran janji-janji didengung-dengungkan, tapi masyarakat diminta jangan terperdaya iklan.

"Jangan tertipu sama iklan, masyarakat harus betul-betul menyadarinya," kata mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid dalam pidato orasinya di depan ribuan massa PKS di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Jumat (20/3/2009).

Menurut Hidayat, masyarakat perlu mencurigai partai-partai maupun tokoh-tokoh yang baru bermunculan menjelang pemilu. Mereka yang mengklaim bisa menjanjikan keadaan lebih baik, menurut dia, patut dipertanyakan.

"Namanya juga iklan, mana ada iklan kecap yang nomor dua. Semua pasti mengklaim kalau kecapnya nomor satu. Tapi kalau betul-betul bersih itu bukan hanya sekedar kecap atau asal ngecap," kelakarnya.

Lebih lanjut, dia mengaku, partai berbentuk sabit kembar dan padi ini menargetkan kemenangan di Jakarta. 51 persen suara diharapkan didapatkan dari Jakarta, sedangkan di Depok, PKS optimis meraih 60 persen suara.

"Jadi, harus kita buktikan. Jangan silau oleh iklan atau tokoh," ungkap Hidayat.

Dikatakan dia, PKS sendiri memandang kemenangan di Jakarta karena Jakarta merupakan barometer Indonesia. Kemenangan di Jakarta akan menjadi gambaran umum bagi seluruh wilayah di Indonesia.

"Jadi enyak-enyak dan babe-babe jangan salah. Kalau salah nanti mereka mungkin bilang 'emang gue yang ahlinye, ahlinya bukan gue, salah elu yang pada milih gue'," candanya diikuti riuh tawa para simpatisan yang menyimak sambil kepanasan.

Thursday, March 19, 2009

Massa PKS 'Serbu' Seluruh Penjuru Jakarta

INILAH.COM, Jakarta - Massa pendukung PKS akan 'menyerbu' seluruh penjuru DKI Jakarta, usai menjalankan solat Jum'at (20/3). Kampanye terbuka partai dakwah ini dijamin akan berlangsung dengan tertib. Dengan tema yang dikemas secara 'cerdas', PKS akan berdialog dengan pemilih.

"Agar dapat terwujud pemerintahan yang bersih, PKS akan lebih menekankan agar masyarakat cerdas dalam memilih wakil rakyat," sebut Humas DPW PKS DKI Jakarta Dedi Supriadi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (19/3).

Selain itu, lanjut dia, PKS akan berusaha terus mengajak semua kalangan masyarakat agar dapat menggunakan hak pilih pada pemilu mendatang. Masyarakat harus memilih para calon anggota dewan yang peduli tehadap rakyat.

"Kampanye terbuka berlangsung di 5 titik wilayah Jakarta. Kampanye akan berlangsung kurang lebih 2 jam. Masing-masing wilayah telah mengonsep acara dengan matang, agar waktu yang tergolong singkat tersebut dapat digunakan dengan maksimal," jelas Dedi.

Lokasi kampanye PKS berlangsung di Lapangan Blok S Jaksel, GOR Johar Baru Jakpus, Gelanggang Remaja Jakut, Lapangan WIKA Klender Jaktim, dan Lapangan Mercu Buana Jakbar.

"Untuk kampanye di Blok S, insya Allah akan dihadiri sekitar 50 ribu orang. Turut juga hadir Bapak Hidayat Nurwahid (mantan Presiden PKS yang juga Ketua MPR) dan para calon anggota dewan. Akan ada acara hiburan juga, yang diisi oleh lenong betawi, group Nasyid dan group musik religi," tutur Ketua DPD PKS Jaksel Khoirudin.

Sementara di Jakpus yang dikomandoi Ketua DPD PKS Jakpus Agus Setiawan, kampanye dikonsep dengan menggunakan multimedia. Dengan memutarkan video mengenai cara pencontrengan yang benar pada pemilu nanti, juga film dokumenter tentang keberhasilan PKS di dewan, serta hiburan lainnya.

Untuk Jaktim, Ketua DPD PKS Jaktim Dite Abimanyu mengatakan, kampanye akan dihadiri Presiden PKS Tifatul Sembiring. Sedangkan mantan cagub DKI Adang Daradjatun dijadwalkan hadir pada kampanye di Jakut. Sementara di Jakbar diestimasikan ada sekitar 15 ribu orang yang hadir. [sss]

Surat Cinta PKS Skandinavia

”Walau jarak menghadang dan pertemuan tak bisa dilakukan melalui darat. Izinkan kami mengirimkan sepucuk surat cinta dari PKS melalui pos dan email tentang betapa besar cinta kami pada negeri ini.”
Itulah salam hangat dari PIP PKS Skandinavia menyapa warga Indonesia untuk turut serta dalam pemilu 2009. Surat yang berisi himbauan memilih pemimpin terbaik bagi bangsa ini serta himbauan tentang pentingnya partisipasi warga Indonesia di luar negeri untuk menentukan arah bangsa ini kedepan.
Berbekal daftar caleg dapil 2 DKI Jakarta (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri) menjadi amunisi untuk mengenalkan calon anggota DPR RI dari PKS. Diskusi online dengan caleg pun dilakukan untuk mengenalkan calon wakil rakyat, di sana masyarakat berdiskusi dan mengukur kapasitas personal para caleg. Inilah yang dilakukan untuk meminimalisir warga di luar negeri ’memilih kucing dalam karung’ untuk pemilu 2009. Selain itu, sosialisasi teknis pemilu 2009 pun dikirimkan melalui internet yang merupakan hasil kerja kreatif tim pemenangan pemilu diberbagai wilayah.
Jangkauan PIP PKS Skandinavia setelah 2 bulan yang lalu diresmikan kini mencakup 5 negara di Eropa, diantaranya Swedia, Norwegia, Denmark, Finlandia, dan Islandia. Di masing-masing negara diusahakan memiliki perwakilan dan memiliki saksi untuk pemilu 9 April mendatang.
Bekal teknologi dan jaringan warga yang memadai serta militansi dari para kadernya membuat pekerjaan yang sulit begitu mudahnya. Tak ada imbalan baik materi maupun janji jabatan untuk penggerak roda partai, yang ada adalah semangat untuk berkontribusi untuk perubahan. Karena mereka tahu, bahwa negeri ini butuh perubahan dan pemilu 2009 adalah salah satu momentumnya.
Jika di Indonesia ada kampanye terbuka, di luar negeri tentulah susah mengadakannya karena jumlah warga Indonesia yang tersebar bukan hanya di satu wilayah negera. Oleh karena itu, berkunjung ala direct selling pun dilakukan dalam berbagai kesempatan. Selain dengan warga Indonesia, tak lupa dengan KBRI dan PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) untuk bersilaturahim mengenalkan pengurus dan menanyakan kesiapan pelaksanaan pemilu 2009 kedepan. Ajang silaturahim dengan berbagai pihak ini mampu menyerap masukan-masukan serta saran untuk kemudian diteruskan untuk kemajuan Indonesia ke depan.
Walau jauh dari negeri tercinta, sebagian besar warga Indonesia di Skandinavia antusias mengikuti perkembangan di tanah air melalui media internet. Bahkan dalam tiap diskusi yang dilakukan PKS Skandinavia pertanyaan-pertanyaan berkualitas mengisi rubrik tanya jawab, karena kecintaan pada Indonesia tak akan lekang oleh perbedaan jarak dan kesejahteraan di negeri orang. Begitupun dengan PKS Skandinavia, walau jauh dari hiruk pikuk kampanye, tetap melayani sebagai bentuk komitmen PKS pada bangsa ini. Salam dari kami di Skandinavia.

Pilpres 2009 akan menjadi 'kuburan' bagi banyak politis

INILAH.COM, Medan - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring, mengatakan Pemilihan Presiden 2009 bakal menjadi 'kuburan' bagi banyak politisi. Ini karena sebagian besar calon presiden yang muncul sudah berusia di atas 60 tahun atau mendekati 60 tahun.


"Pilpres 2009 akan menjadi 'kuburan' bagi banyak politisi. Bagi mereka 'dapat sekarang atau tidak sama sekali'," katanya ketika berkampanye di hadapan ribuan masa kader dan simpatisan PKS di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (19/3).

Kampanye perdana PKS di Kota Medan itu juga dihadiri mantan Ketua DPW PKS Sumatera Utara yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Gatot Pujo Nugroho, Pjs Ketua DPW PKS Mustafa Ismail, Ketua MPW PKS Sumut Sigit Pramono Asri dan caleg PKS untuk DPR RI dari dapil Sumut I, Idris Luthfi Rambe.

Tifatul menyebutkan, pilpres 2009 juga akan menjadi akhir dari sebuah generasi politisi. Karenanya ia mengimbau kader dan simpatisan PKS serta seluruh lapisan di setiap daerah untuk terus mendorong terciptanya perubahan.

Perubahan itu sendiri, katanya, hanya bisa terwujud jika para politisi muda diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara ini.

"PKS sendiri tetap akan berjuang agar presiden yang terpilih nanti adalah presiden 'balita', presiden yang berusia di bawah lima puluh tahun," katanya.

Pada kesempatan itu ia juga mengajak kader dan simpatisan PKS serta masyarakat luas untuk ikut membuat perubahan mendasar dengan 'menyingkirkan' para politisi busuk yang kini 'bercokol' di lembaga legislatif di semua tingkatan.

"Kita harus berubah. Kita harus mampu merubah lembaga legislatif kita yang saat ini sungguh memprihatinkan, karena banyak diisi oleh para politisi yang suka menyalahgunakan kekuasaan. 'Garbage in, garbage out', sampah yang masuk, pasti sampah juga yang dihasilkan, dan itulah yang dapat kita lihat sekarang ini," ujarnya.

Karena itu ia mengimbau masyarakat pemilih di Indonesia khususnya kader dan simpatisan PKS untuk tidak lagi memilih para caleg yang cenderung berperilaku koruptif.

"Makanya jangan pilih lagi mereka, jangan pilih lagi para politisi busuk. Saatnya rakyat melakukan perubahan, karena anak-cucu kita berhak mendapatkan segala sesuatu yang lebih baik dari apa yang ada sekarang ini," kata Sembiring.