PemiluUpdate

PKS Selalu menang

Pada pemilu 2009 PKS akan memenangkan pemilu di Jakarta dengat target suara 51 persen. Dan pada tahun 2012, PKS bertekad mendudukan kadernya di kursi gubernur.

» Jangan tertipu iklan politik

Monday, March 30, 2009

Hidayat: Saya Tidak Perlu Meningkatkan Popularitas

Jakarta - Hidayat Nur Wahid disebut-sebut sebagai calon kuat Capres PKS. Tapi banyak survei menyebutkan, bahwa popularitasnya jauh di bawah pesaing lainnya seperti SBY misalnya.
Apakah ada upaya untuk meningkatkan popularitasnya? "Saya merasa tidak perlu meningkatkan popularitas," demikian jawab Hidayat dalam dialog interaktif di detikforum, Senin (23/3/2009).
Didampingi istrinya, dokter Diana, yang tengah mengandung anak kembar, Hidayat menjawab sejumlah pertanyaan member detikforum. Berikut petikan tanya jawab itu:
Dari sisi popularitas Anda masih kalah dengan kandidat yang lain. Apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan popularitas Anda?
Saya mensyukuri karunia Allah yang telah diberikan, dan tidak ada niatan untuk mencari popularitas untuk kegiatan yang selama ini saya lakukan. Karenanya saya merasa tidak perlu meningkatkan popularitas seperti yang Anda bayangkan.
Banyak yang bilang kalau Anda hanya pantas menjadi RI 2. Sebenarnya tujuan Anda ingin jadi RI 1 atau RI 2?
Jujur ya, saya tidak mempunyai interest dan misi ke arah RI 1 atau RI 2. Semua terserah keputusan partai. Saya tunduk terhadap apa pun yang diputuskan PKS.
Sebenarnya apa yang bisa Bapak lakukan untuk kemajuan bangsa ini?
Komitmen yang saya miliki, yang telah dirasakan oleh rakyat adalah dengan menghadirkan perilaku politik yang bersih, peduli, dan profesional. Saya kira itu bagian yang bisa disumbangkan untuk kemajuan bangsa ini.
Apa hukumnya jika seorang pemimpin menyengsarakan rakyat, mengusir rakyatnya dari rumahnya, tanpa adanya kesepakatan harga dan tidak peduli terhadap rakyatnya yang menderita?
Bila demikian halnya, maka itu adalah bentuk kedzaliman dan pelanggaran terhadap sumpah jabatan.
Bagaimana seorang Hidayat menilai kepemimpinan dengan pemimpin seorang perempuan?
Prinsipnya saya ingin kembalikan kepada aturan dasar yang disepakati di negeri ini yaitu UUD dan UU Pemilu yang tidak mendikotomikan kepemimpinan laki-laki maupun perempuan. Dan siapa yang akan menjadi pemimpin nanti adalah pilihan rakyat Indonesia. Karenanya terpulang kepada rakyat Indonesia sendiri yang sudah mempunyai pengalaman dipimpin oleh pemimpin laki-laki maupun perempuan.
Apa yang menjadi prinsip dasar dari seorang Hidayat dalam berpolitik dan apakah ada istilah musuh politik dalam kamus politik seorang Hidayat?
Berpolitik adalah komitmen untuk melayani dan memperjuangkan peningkatan kualitas kehidupan keumatan dan kebangsaan. Tidak ada istilah musuh politik dalam kamus saya, yang ada adalah kawan seiring sejalan untuk memperjuangkan kemaslahatan umat, bangsa, dan negara,
Anda termasuk yang mengusulkan dikeluarkannya fatwa haram untuk golput, kok bisa Anda mengusulkan adanya fatwa haram untuk golput?
Benar, saya termasuk yang mengusulkan dikeluarkannya fatwa itu. Tetapi konteksnya adalah bagaimana meningkatkan peran seluruh pihak sebagaimana diatur dalam UU Pemilu untuk menghadirkan sukses Pemilu. Memang di alam barzah nanti tidak ada pertanyaan kamu golput atau tidak, sama juga tidak ada pertanyaan kamu ikut detikforum atau tidak, toh Anda mengikutinya juga kan. Dan Anda menikmatinya kan ...?

Dalam dialog interaktif selama 2 jam, sejak pukul 13.15 WIB itu, berbagai jenis pertanyaan diajukan para anggota detikforum. Mayoritas pertanyaan berkaitan dengan politik, walau ada juga sedikit menyinggung sisi pribadi Hidayat. Untuk lengkapnya baca detikforum

0 comments:

Post a Comment