
INILAH.COM, Jakarta - PKS kembali menampilkan karakteristiknya, yakni gemar memperlihatkan kontroversi. Kali ini memoles diri dengan 4 warna parpol lainnya, PKS berupaya menggapai kekuasaan.
Menurut pengamat komunikasi Universitas Indonesia (UI), Ibnu Hamad, tampilan 4 warna PKS dalam konteks politik terutama elit parpol adalah kesiapannya untuk berkoalisi dengan pihak manapun. Sehingga, dengan begitu memosisikan partai dakwah ini sebagai partai terbuka (inklusif).
"Ini bagian dari pragmatisme politik saja untuk mengejar target perolehan suara. Jadi bagian dari target politik mengejar kekuasaan," ujar pengajar FISIP UI ini kepaa INILAH.COM di Jakarta, Rabu (18/3).
Sedangkan dalam konteks politik masyarakat, tutur Hamad, untuk meraih dukungan sebanyak-banyak dari pemilih. Disamping pendukung fanatik yang dimiliki partai berlambang setangkai padi diapit dua bulan sabit ini.
Mengenai langkah tersebut dapat efektif menjaring suara dan targetnya, Hamad mengakui sangat tergantung dari pemahaman masyarakat. Sebab masyarakat agak kurang bersahabat dengan simbol-simbol atau pemaknaan seperti yang ditampilkan PKS.
"Pemahaman masyarakat terhadap iklan simbol PKS justru ketika iklan tersebut dibicarakan. Jadi pehamanan itu baru didapat setelah diwacanakan atau diperbincangkan. Slam itu belum ada tidak akan efektif," tandas salah satu profesor termuda di UI ini. [jib]
0 comments:
Post a Comment